Contoh Kritik dan Saran untuk Sekolah Contoh Kritik dan Saran untuk Sekolah – Siswa tentunya sering memiliki kritik atas kekurangan atau hal-hal yang tidak disukai tentang sekolahnya. Kritik tersebut bisa berupa fasilitas yang kurang memadai, guru yang tidak kompeten, peraturan sekolah yang lemah, dan masih banyak lagi. Jika kita ingin mengeluarkan sebuah kritik untuk sekolah, maka kita juga tidak boleh lupa memberi saran untuk sekolah. Saran tidak boleh sembarangan, saran harus berisi solusi atas permasalahan yang kita kritik dan tidak boleh jauh dari apa yang dibahas. Oleh sebab itu, kritik dan saran merupakan satu kesatuan yang saling terhubung. Jika Anda bingung bagaimana membuat kritik dan saran untuk sekolah, silakan simak contohnya berikut ini. Intinya ambil contoh yang berkaitan dengan kekurangan atau hal-hal yang memang patut dikritik. 1. Meja dan Kursi di Kelas Sudah Tidak Layak Jika Anda menemui banyak kerusakan di meja dan kursi kelas, Anda bisa mengeluarkan kritik terkait fasilitas tersebut yang sudah tidak layak digunakan. Kemudian disertai juga dengan saran supaya sekolah mengganti meja dan kursi yang baru. Kritik Terdapat banyak meja dan kursi di ruangan kelas yang tidak layak pakai, sehingga mengganggu kegiatan belajar siswa. Saran Saya harap pihak sekolah segera mengganti kursi dan meja yang rusak dengan yang baru, sehingga kegiatan belajar siswa dapat berjalan dengan lancar. 2. Kamar Mandi Siswa Tidak Layak Pakai Anda mungkin sering menjumpai kamar mandi siswa di sekolah yang terlihat kotor dan rusak. Hal ini tentu saja sangat tidak nyaman digunakan, padahal fasilitas ini sangat penting dan dibutuhkan oleh para siswa. Kritik Kondisi kamar mandi siswa sangat tidak layak, terdapat banyak sekali kerusakan di pintu, dinding, dan atap kamar mandi. Saran Saran saya, pihak sekolah perlu membangun kembali kamar mandi siswa yang baru karena fasilitas ini sangat penting dan dibutuhkan siswa. 3. Fasilitas Olahraga Tidak Lengkap Kritik dan saran selanjutnya berkaitan dengan fasilitas olahraga yang tidak lengkap, seperti lapangan olahraga dan peralatan yang dibutuhkan untuk olahraga. Berikut contoh penyampaian kritik dan saran yang sesuai. Kritik Fasilitas olahraga di sekolah ini kurang memadai. Tidak ada lapangan bola voli, lapangan tenis, lapangan sepak bola, dan perlengkapan olahraga seperti bola voli, matras, dan bola basket. Saran Saran saya, sekolah perlu mengalokasikan dana untuk melengkapi fasilitas olahraga di sekolah ini. Sebab, fasilitas olahraga sangat penting untuk mendukung minat dan bakat siswa dalam bidang olahraga. 4. Ruang Kelas Tidak Layak Kritik Saya rasa ruangan kelas ini sudah tidak layak digunakan dan mengancam keselamatan. Dingin ruangan kelas banyak yang retak dan kayu penyangga atap yang terlihat rapuh. Saran Saran saya, siswa yang berada di kelas ini dipindahkan ke ruang kelas lain yang lebih aman dan nyaman. 5. Siswa Sering Telat dan Tidak Diberi Sanksi Kritik Banyak sekali siswa yang sering telat masuk sekolah. Hal ini terus terulang karena tidak adanya sanksi bagi siswa yang telat. Saran Saya berharap pihak sekolah lebih tegas dalam memberlakukan sanksi kepada siswa, sehingga siswa menjadi lebih patuh dan disiplin. 6. Sekolah Tidak Menyediakan Wifi Kritik Sekolah ini tidak menyediakan fasilitas wifi, padahal di zaman yang serba digital saat ini, siswa dan guru membutuhkan koneksi internet yang baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Saran Saran saya, sekolah perlu menyediakan fasilitas wifi untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar. 7. Buku di Perpustakaan Sekolah Sangat Sedikit Kritik Perpustakaan di sekolah ini kurang menyenangkan karena buku yang tersedia sangat sedikit. Hal ini juga mengurangi minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan. Saran Saya berharap pihak sekolah menambah jumlah buku di perpustakaan, sehingga meningkatkan minat baca para siswa. 8. Tidak Ada Pendingin Ruangan Kipas Angin atau AC Kritik Ruang kelas di sekolah ini terasa sangat panas, hal tersebut mengganggu konsentrasi siswa dalam kegiatan belajar. Saran Saran dari saya, sekolah perlu melengkapi fasilitas pendingin ruangan di setiap kelas, sehingga ruangan menjadi lebih sejuk dan meningkatkan kenyamanan belajar siswa. 9. Warga Sekolah Suka Buang Sampah Sembarangan Kritik Di sekolah ini, kebiasaan buang sampah sembarangan yang dilakukan siswa hingga guru semakin sering. Hal ini tentu saja sangat mengotori lingkungan sekolah dan tidak mencerminkan sikap seorang terpelajar. Saran Saran saya, sekolah harus menerapkan aturan ketat bagi warga sekolah yang suka membuang sampah sembarangan, sehingga ada efek jera bagi pelanggar dan lingkungan sekolah menjadi lebih bersih. 10. Tidak Ada Proyektor dan Speaker di Kelas Kritik Fasilitas audio visual di kelas tidak tersedia, padahal perangkat seperti proyektor dan speaker sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Saran Sekolah perlu menyediakan fasilitas audio visual tiap kelas untuk mendukung kemudahan dalam kegiatan belajar-mengajar. 11. Jam Istirahat Terlalu Pendek Kritik Saya rasa jam istirahat di sekolah ini terlalu pendek tidak seperti sekolah pada umumnya. Hal tersebut membuat siswa kekurangan waktu untuk makan dan istirahat. Saran Saran dari saya, sekolah mungkin perlu memperpanjang jam istirahat, sehingga siswa memiliki cukup waktu untuk makan dan istirahat. 12. Fasilitas di Laboratorium Kurang Lengkap Kritik Fasilitas dan alat-alat laboratorium di sekolah ini kurang lengkap. Padahal fasilitas dan peralatan sangat penting untuk mendukung kegiatan eksperimen dan penelitian siswa. Saran Saya harap pihak sekolah melengkapi berbagai fasilitas dan perlengkapan laboratorium, sehingga siswa lebih maksimal dalam melakukan kegiatan eksperimen dan penelitian. 13. Bendera Upacara Sudah Tidak Layak Kritik Kondisi bendera upacara sudah tidak layak. Warna bendera sudah memudar dan beberapa bagian ada yang rusak. Saran Saran saya sekolah perlu mengganti bendera upacara yang sudah tidak layak dengan bendera yang baru. 14. Kurangnya Apresiasi Sekolah terhadap Siswa Berprestasi Kritik Apresiasi yang diberikan pihak sekolah kepada siswa yang berprestasi sangat kurang. Padahal apresiasi sangat penting sebagai bentuk penghormatan atas kerja keras siswa dalam memenangkan perlombaan maupun kompetisi. Saran Sekolah seharusnya lebih mengapresiasi siswa yang berprestasi, sehingga siswa merasa dihargai atas kerja kerasnya. 15. Tidak Ada Tempat Ibadah di Sekolah Kritik Di sekolah ini tidak ada tempat ibadah seperti mushola, padahal tempat ibadah sangat dibutuhkan warga sekolah untuk menjalankan ibadah dengan tenang dan nyaman. Saran Saran saya, sekolah perlu mengalokasikan dana untuk pembangunan tempat ibadah berupa mushola demi kenyamanan ibadah warga sekolah. 16. Guru Banyak yang Ketinggalan Teknologi Kritik Banyak sekali guru yang tertinggal dalam hal teknologi, padahal perkembangan teknologi sangat penting diikuti untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Saran Di zaman yang modern ini, seharusnya guru mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menerapkannya dalam kegiatan belajar-mengajar. 17. Sekolah Kurang Mendukung Kegiatan Ekstrakulikuler Kritik Saya rasa sekolah ini kurang mendukung berbagai macam kegiatan ekstrakulikuler yang ada. Padahal kegiatan ini sangat penting untuk perkembangan potensi siswa. Saran Saran saya, sekolah perlu mendukung kegiatan ekstrakulikuler, sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih layak dan mendukung minat & bakat siswa. 18. Fasilitas Ruang UKS Kurang Memadai Kritik Fasilitas ruang UKS di sekolah ini tidak memadai, padahal ruangan ini sangat penting untuk siswa yang sedang sakit. Saran Saya harap sekolah melengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan ruang UKS seperti menambah kasur, obat-obatan, dan sebagainya. 19. Keamanan di Sekolah Sangat Kurang Kritik Keamanan sekolah ini sangat kurang karena tidak ada pegawai yang bertugas di malam hari untuk menjaga sekolah. Saran Saran saya, sekolah perlu menambah pegawai yang bertugas jaga malam, sehingga keamanan barang di sekolah terjamin. 20. Guru Sering Telat Masuk Kelas Kritik Banyak sekali guru yang masih sering telat memasuki ruang kelas, padahal jam pelajaran sudah dimulai. Saran Saran saya, sekolah perlu lebih ketat dalam menerapkan aturan kepada guru, sehingga guru tidak sering telah memasuki kelas untuk mengajar. Lihat juga Contoh saran untuk guru dalam mengajar 21. Tempat Sampah di Sekolah Terlalu Sedikit Kritik Tempat sampah di sekolah ini sangat sedikit, padahal tempat sampah sangat penting untuk membiasakan warga sekolah buang sampah pada tempatnya. Saran Saran saya, sekolah perlu menyediakan tempat sampah di setiap kelas dan kantor guru, sehingga kebersihan lingkungan sekolah semakin baik. 22. Keluhan dari Siswa Sering Diabaikan Sekolah Kritik Keluhan dan masukan dari siswa sering diabaikan oleh pihak sekolah. Sekolah juga sering mengabaikan permasalahan yang diadukan oleh siswa. Saran Saran saya, sekolah perlu memperhatikan masukan dan keluhan dari siswanya, sehingga permasalahan-permasalahan di sekolah maupun di kalangan siswa dapat diatasi dengan baik melalui bantuan pihak sekolah. Kesimpulan Sekian pembahasan kali ini tentang contoh kritik dan saran untuk sekolah yang berkaitan dengan kekurangan maupun hal-hal yang memang perlu dikritik. Intinya, jika Anda ingin menyampaikan kritik, maka kritik tersebut harus sesuai dengan fakta dan kekurangan yang ada. Kemudian tidak lupa juga Anda menyampaikan saran sebagai solusi atas permasalahan yang ada.
Itulahpenjelasan singkat disertai contoh RPPH TK A 4-5 TAHUN SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 Minggu 1-18 , semoga dapat bermanfaat bagi anda dalam membuat sendiri RPPH sesuai dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh masing-masing guru di lembaga paud/tk yang anda kelola. untuk kritik dan saran dapat anda tulis di kolom komentar yang sudah disediakan agar penulis dapat memberikan yang terbaik
Tahun ajaran 2021/2022, juga 2022/2023 ternyata meleset dari rencana kita semua, ya? Padahal sejak awal tahun ini Mas Mendikbudristek Nadiem Makarim “ngegas” untuk menggelar pembelajaran tatap daya. Corona di Indonesia semakin menggila sehingga pembelajaran online terpaksa harus dipilih sebagai opsi begitu, kita patut bersyukur bahwa sekarang pandemi sudah mulai menepi. Ya, walaupun saat ini kita masih terjebak dalam jeratan inflasi dan sedang berjuang untuk pulih, namun setiap siswa maupun sekolah dalam jenjang pendidikannya harus tetap seperti SD Islam terbaik di Duren Sawit Jakarta Timur, yaitu SDIT Ar-Rahmah Jakarta tetap konsisten membangun generasi shaleh, kreatif, mandiri, serta mendidik dengan kasih hal tersebut tidak jauh berbeda dengan pembelajaran daring. Katanya saja seru, katanya saja asyik belajar dengan teknologi, tapi nyatanya? Jenuh, suntuk, bosan, bahkan pembelajaran online penuh dengan kritik serta mendulang banyak saran baik untuk guru, dosen, siswa, hingga wali murid di rumah. Berikut ini kita hadirkan contohnya15 Contoh Kritik dan Saran Pembelajaran Online Tahun 2022Tanggal 2 Maret 2020 menjadi cikal bakal eksistensi corona sekaligus awal mula diterapkannya sistem pembelajaran itu, Pak Jokowi mengumumkan adanya WNI yang terkonfirmasi positif kemudian, keluarlah surat edaran Mendikbud sekaligus mengajak pembelajar di Bumi Pertiwi menutup sekolah untuk pertama kalinya sepanjang penuh kritik, kan? Tentu saja. Di sini bakal menyajikan total 15 contoh kritik sekaligus saran terhadap sistem pembelajaran daring online tahun Guru Masih Setengah Hati dalam Beradaptasi dengan TeknologiBenar. Tidak semua guru bisa cepat dalam beradaptasi menggunakan media pembelajaran kegiatan PJJ, banyak pula guru yang masih belum serius untuk belajar menggunakan aplikasi Zoom, Google Classroom, Powtoon, akun dan berbagai pilihan aplikasi belajar begini; guru yang sudah merasa senior lebih mendahulukan bahkan menyerahkan adaptasi teknologi kepada guru-guru muda. Akhirnya, guru muda malah yang dari itu, terkadang pula kegiatan pelatihan online yang selama ini digelar tidak tepat sasaran dan susah untuk diimplementasikan. Ya, itu karena hanya berorientasi kepada sertifikat untuk Guru dalam Pembelajaran OnlineTetap jadilah pembelajar sepanjang hayat. Guru perlu menyadari bahwa dirinya wajib meningkatkan kompetensi terutama untuk memudahkan implementasi pembelajaran di sini 9 Kompetensi Utama yang Wajib Dimiliki Guru Abad 21Dalam mengikuti seminar, workshop, serta pelatihan lainnya diharapkan lebih care dengan materi sekaligus implementasi. Sertifikat hanyalah sebatas apresiasi atau Tugas yang Diberikan kepada Siswa Terlalu MenumpukNah. Inilah yang sering kali menjadi problem utama. Kita bisa berkaca dengan survei KPAI pada tengah tahun 2020 total responden, direngkuh sebanyak 77,8% siswa mengeluh atas tugas yang menumpuk antarguru. Sedangkan 37,1% siswa mengkritik waktu pengumpulan tugas yang singkat. Saran untuk Guru yang Memberikan Tugas Menumpuk Ketika Pembelajaran DaringGuru perlu saling berkoordinasi dengan rekan sesama pengajar. Tugas yang terlampau banyak bakal menjadikan siswa semakin terbebani bahkan Baca Contoh Kritik dan Saran Kuliah Online3. Mahalnya Biaya Kuota InternetDari sejak lama, kita semua mungkin menyadari bahwa PJJ itu menghabiskan banyak kuota. Terkadang masalahnya sama, bahwa semakin kencang speed internet, semakin mahal pula biaya yang diterapkan oleh bahwa pemerintah sudah menghadirkan kuota gratis, tapi tetap saja bantuan itu masih belum sebaiknya tidak selalu menggunakan media pembelajaran online yang bakal menghabiskan banyak kuota seperti Zoom, Google Meet, dan YouTube. Gunakan pula media online lain atau diseiramakan dengan sistem pembelajaran guru kunjung. 4. Susahnya Mendapatkan Sinyal InternetHemm. Untuk hal yang satu ini rasanya sudah menjadi masalah besar nan akut. Terang saja, banyak pemberitaan miris yang kita temui di berbagai media arus dari siswa yang panjat pohon, menumpang di warung kopi, menaiki bukit, hingga sedih gegara tak mendapatkan sinyal untuk keperluan belajar pembelajaran yang “adil”, yaitu pembelajaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan kesanggupan tak semua siswa bisa belajar online, maka hadirkan blended learning atau pun terapkan pula sistem luring. Panduannya bisa dibaca di Pedekate dengan Blended Learning dan Manfaatnya5. Sistem Pembelajaran Online hanya Memindahkan Tugas ke Media DigitalMasih banyak kita temui kasus yang seperti ini di lapangan. Bahwa beberapa guru masih sering hanya memotret tugas dari buku siswa, kemudian membagikannya via Whatsapp maupun sedih dengan hal tersebut, tambah lagi ketika jawabannya sudah tersedia di Google seperti di Perbaikan untuk Guru dalam Sistem Pembelajaran OnlineHadirkanlah soal atau tugas yang Higher Order Thinking Skills HOTS agar siswa mau berpikir kritis, sintesis, analitis, dan evaluatif. Jika soal dan tugas hanya memindahkan dari buku paket, maka Google pasti lebih Siswa Belum Sepenuhnya Mampu Belajar MandiriJangankan siswa, sebenarnya masih banyak orang yang terpontang-panting dalam melaksanakan kegiatan belajar Siswa kesulitan dalam mengontrol waktu, memanajemen pengerjaan tugas, serta konsisten untuk belajar online secara demikian, saran yang perlu dipertimbangkan adalah; orang tua dan guru wajib membimbing siswa bahkan menemani mereka untuk belajar online serta belajar daring dari Baca Cara Belajar Efektif dan Efisien di Rumah maupun di Sekolah7. Orang Tua Kurang Sabar dalam Membimbing SiswaSabar itu memang susah, apalagi ketika kita berkisah tentang kegiatan pembimbingan dari orang tua di rumah. Orang tua mungkin kaget karena sistem PJJ belum pernah ada di masa dari itu, diharapkan betul bagi orang tua agar lebih pengertian, lebih sabar, dan mau belajar terutama dalam membimbing Minimnya Variasi Metode Ajar dari GuruBelajar via Google Classroom, YouTube, hingga Zoom itu bisa dibilang sebagai metode pembelajaran yang kreatif? Belum tentu. Kita harus lirik pula bagaimana teknik guru hanyalah membagikan link YouTube dan videonya pun didapat dari orang lain tanpa ada panduan pembelajaran, itu sama saja. Belum bisa dikatakan lagi ketika banyak terdengar berita bahwa siswa menderita kebosanan selama belajar demikian, perlu dihadirkan variasi metode mengajar. Beda jenjang kelas, beda pula metode mengajar. Bahkan, metode mengajar yang sama untuk jenjang kelas yang sama belum tentu menghasilkan derajat keefektifan yang Penyaluran Kuota Internet yang Terkesan Tidak AdilMengapa dikatakan tidak adil? Karena di sebaik euforia pembelajaran daring, masih banyak pula siswa dan guru yang pontang-panting menerapkan pembelajaran dari mereka yang bisa menerapkan pembelajaran daring, namun terkendala karena tidak pernah mendapat asupan perbaikan untuk sistem pemberian kuota internetPemerintah jangan sepenuhnya menyerahkan kewajiban kepada sekolah dan operator. Koordinasi kepada disdik daerah juga perlu demikian dengan para pengawas. Semestinya masalah pemberian “kuota” yang belum adil bisa jadi pembahasan utama di meja rapat dinas Mas Mendikbud Jarang Melirik Sekolah 3T yang Menerapkan Sistem Sekolah ingat betul bahwa di awal-awal pemerintahannya, Mas Nadiem pernah menjanjikan akan menyalurkan gadget dan laptop ke sekolah 3T. Sekarang, entah mengapa berita itu tak terdengar diketahui, sekolah 3T sampai saat ini masih banyak yang kekurangan buku ajar, buku paket siswa, dan fasilitas pembelajaran utama lainnya. Hal ini semestinya menjadi ladang perbaikan bagi para pemangku kebijakan pendidikan agar lebih tidak? Maka kesenjangan pendidikan pusat dan daerah akan semakin Siswa Jenuh, Stres, Serta Menderita “Sakit” Secara PsikososialMengapa kok begitu? Iya, sejak belajar daring alias belajar online dari rumah, kegiatan sosial mereka jadi jarang bertemu banyak orang, siswa jarang menyapa rekan dan sahabatnya secara tatap muka, bahkan siswa lebih sering pedekate dengan media dibiarkan, siswa bakal menderita “sakit” secara psikososial. Maka dari itu, saran yang bisa ditempuh untuk meminimalkannya ialah dengan menerapkan sistem pembelajaran tatap tidak bisa, maka pembelajaran online yang kreatif, aktif, efektif, bermakna, dan menyenangkan perlu terus Beberapa Daerah di Indonesia Sering Mati LampuHal ini kerap kali menjadi masalah utama dalam pembelajaran dari rumah, terutama melalui televisi. Maka dari itulah pembelajaran via TVRI tidak selalu mendulang hanya belajar secara satu arah, dan ketika mati lampu, maka semuanya perbaikan yang rasanya bisa ditempuh adalah dengan menerapkan sistem guru kunjung, menggelar pembelajaran secara berkelompok sembari pemerintah mempercepat pemberian akses layanan listrik yang Tidak Semua Siswa Punya GadgetDalam aktivitas belajar online di rumah, perlu kita ketahui bersama bahwa tidak semua siswa punya ponsel kadang orang tua rela pinjam uang serta memeras keringat lebih banyak demi bisa membelikan pula, siswa rela meminjam smartphone atau berbagi penggunaan gadget dengan rekannya. Akibatnya? Jelas derajat pembelajaran online semakin tidak saran yang kiranya bisa segera diwujudkan adalah bantuan pemberian gadget, atau jika tidak begitu, maka hadirkanlah sistem pembelajaran lain yang tidak menggunakan Banyak Siswa yang “Sengaja” Tidak Mengumpulkan TugasIya, banyak sekali malahan. Bahkan ada siswa yang tidak naik kelas akibat terlampau malas mengerjakan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari kurangnya perhatian belajar, menumpuknya tugas, serta susahnya siswa dalam memanajemen waktu pengerjaan bagaimana saran perbaikannya?Guru perlu lebih perhatian, orang tua perlu lebih sering memperhatikan geliat siswa di rumah, dan baik guru maupun orang tua perlu bersama-sama berkolaborasi untuk menghadirkan suasana rumah yang Sulitnya Menumbuhkan Karakter di era Pembelajaran OnlineSemakin bertambah tahun, rasanya kita sama-sama menyadari bahwa kegiatan penumbuhan karakter menjadi tantangan besar. Hal ini menjadi kritik yang luar biasa terkecuali di era pandemi. Sekarang ini malah banyak siswa yang dengan mudahnya melemparkan kata-kata kotor, sedangkan ucapan minta tolong, minta maaf, dan terima kasih banyak sedih, karena semua itu adalah cerminan karakter alias profil pelajar bagaimana saran terbaik?Lagi-lagi orang tua menjadi subjek kunci. Sedangkan untuk guru, mereka perlu menghadirkan tugas yang lebih mengarah kepada perwujudan perilaku dan sikap, bukan malah sekadar aspek kognitif.***Pada akhirnya, selalu ada kritik dan saran untuk sebuah sistem pembelajaran yang baru. Hal tersebut sungguh tiadalah kita benci dan kesal, melainkan inilah bentuk kepedulian bersama untuk kemajuan pendidikan di cukup sedih dengan statistik PISA yang mengarah kepada rendahnya tingkat literasi pembelajar di kompetensi pembelajar di tahun 2022 dan seterusnya perlu lebih ditingkatkan, dibiasakan, diperjuangan, diadaptasikan, dan diperhatikan secara lebih BacaŸ‰Ragam Kekurangan dan Kendala Belajar Online di Rumah Selama Pandemi [Didukung dengan Data, Fakta, dan Fenomena di Lapangan]Ÿ‰33 Contoh Pertanyaan Tentang Pembelajaran Daring Beserta Jawabannya saran kritik dan masukan sangat diharapkan untuk dapat memperbaiki Tesis ini. Akhir kata Penulis mengucapkan banyak terimakasih dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila selama proses pembuatan Tesis ini terdapat kesalahan kata ataupun perbuatan baik yang disengaja ataupun tidak disengaja. Malang, 29 April. 2020. PenulisKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. 3 saran dari saya yang perlu dipertimbangkan oleh para guru agar proses belajar mengajar selama masa pandemi dapat berjalan lebih baik dan Tengah Semester UTS telah berlalu. Banyak hal yang sudah dialami, baik oleh peserta didik maupun orang tua murid. Permasalahan menyangkut Pembelajaran Jarak Jauh PJJ lewat dua aplikasi yang lazim digunakan, yaitu WhatsApp WA dan Zoom, bagi saya pribadi tetap saja carut-marut. Tidak jelas. Tidak ada evaluasi yang terang benderang. Setelah UTS, kebanyakan guru sekolah yang mengajar murid-murid les saya tetap menggunakan pola menggunakan Zoom untuk menjelaskan materi pelajaran. Selain itu, mereka juga tetap menggunakan WhatsApp WA untuk memberitahukan berbagai informasi kepada peserta didik tentang berbagai hal seperti jadwal ulangan harian, PR, dan lain heran dengan tidak adanya evaluasi, terutama dari segi penggunaan kedua aplikasi tersebut. Persoalan pembelajaran daring sudah saya tulis di artikel lain dimana peserta didik dan orang tua bingung dalam menjalani proses juga Menyoal Keefektifan PJJ lewat WhatsApp dan Zoom Saya harapkan ada guru sekolah yang membaca tulisan saya di atas untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi peserta didik dan orangtua ini, izinkan saya memberikan saran bagi rekan guru sekolah dalam menjalankan proses belajar mengajar selama masa pandemi tiga saran dari Perlu menggunakan media pembelajaran lain untuk membantu menjelaskan materi ajar kepada peserta didik 1 2 3 4 5 6 Lihat Pendidikan SelengkapnyaFiletersebut dapat anda edit dan print sesuai dengan nama pengisi jabatan atau juga ada unsur tambahan untuk jabatan lainnya. Semoga File Struktur Organisasi PAUD dapat bermanfaat buat anda dalam rangka pembenahan lembaga PAUD kita supaya lebih profesional dalam penanganannya. Kritik dan saran dapat anda cantumkan dalam kolom komentar dibawah. Ilustrasi memberikan kritik dan saran kepada guru. Foto Unsplash/Ed UsSebagai manusia, kritik dan saran sangatlah dibutuhkan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tak terkecuali untuk guru. Perbedaannya, guru merupakan orang tua kedua di sekolah harus dihormati. Maka dari itu, kritik dan saran untuk guru dengan bahasa sopan dan baik menjadi hal yang sangat di adanya kritik dan saran baik, guru dapat mengubah pembelajaran yang sebelumnya kurang menyenangkan ataupun sulit untuk dipahami. Bahkan, ketika guru memiliki kesalahan dapat kita kritik dan saran agar tidak merugikan kita sebagai jika kamu sedang mencari contoh kritik dan saran untuk guru dengan bahasa sopan dan baik, kamu bisa menggunakan contoh berikut sebagai Contoh Kritik dan Saran untuk Guru dengan Bahasa Sopan dan BaikIlustrasi memberikan kritik dan saran kepada guru dengan bahasa yang sopan dan baik. Foto Unsplash/Husniati SalmaDikutip dari buku Teori Kritik dan Penerapannya Dalam Sastra Indonesia Modern oleh Rachmat Djoko Pradopo 2021 25, kata kritik berasal dari bahasa Yunani krietes’ yang artinya seorang hakim, krinein’ berarti menghakimi, kriterion’ berarti dasar penghakiman, kritikos’ berarti "hakim kesusastraan". Krisis digunakan sebagai proses analisis dalam rangka mengevaluasi sesuatu untuk menciptakan pengertian dan pemahaman ke arah lebih baik saran adalah sesuatu yang diusulkan untuk dilakukan. Umumnya, saran muncul karena ada suatu permasalahan atau berada di situasi yang membutuhkan pendapat maupun masukan dalam melakukan Membuat Kritik dan SaranTerdapat beberapa hal yang ada untuk membuat untuk membuat kritik dan saran, yakniGunakan Kalimat yang Sopan dan MembangunCara pertama dalam membuat kritik dan saran adalah menggunakan bahasa sopan dan membangun. Sehingga seseorang yang diberikan kritik dan saran dapat menerima opini dengan baik. Jangan juga langsung to the point, sebab hal tersebut merupakan salah satu bentuk ketidak sopanan, terutama kepada orang yang lebih Solusi yang BaikCara kedua dalam membuat kritik dan saran adalah memberikan solusi ataupun penyelesaian dari permasalahan yang di Kondisi yang TepatCara ketiga adalah memberikan kritik dan saran pada waktu dan tempat yang tepat. Hal ini dimaksudkan agar lebih didengar dan tidak membuatnya saja memberikan di hadapan orang banyak. Sehingga orang-orang dapat mengetahuinya. Hal ini dapat membuat orang tersinggung dan merasa Kritik dan Saran untuk GuruAdapun 7 contoh kritik dan saran untuk guru yakni1. Kritik Guru kurang mengikuti perkembangan teknologi yang berguna dalam kegiatan belajar Saran saya, guru perlu beradaptasi dengan teknologi yang dapat mendukung kegiatan belajar-mengajar, sehingga penyampaian materi lebih menyenangkan dan mudah dipahami Kritik Bahasa yang digunakan guru terlalu sulit dipahami Saran saya, bapak/ibu perlu menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa. Sehingga siswa tidak kesulitan dalam memahaminya dan bisa meningkatkan Kritik Guru kurang interaktif dalam menyampaikan materi Supaya pembelajaran menjadi lebih menyenangkan lagi, saya memiliki saran agar bapak/ibu menggunakan media seperti musik ataupun film agar pembelajaran menjadi lebih Kritik Guru tidak memberikan kesempatan bertanya untuk Terkadang kami para siswa bingung atas apa yang diajarkan bapak/ibu. Saya harap bapak/ibu dapat memberikan sedikit waktu agar kami bisa Kritik Guru jarang masuk untuk memberikan materi Saya berharap, bapak/ibu banyak memberikan materi pembelajaran secara langsung. Sehingga kami dapat belajar dan mudah dalam mengerjakan ujian yang Kritik Tugas yang diberikan terlalu Mohon maaf bapak/ibu, karena tugas yang diberikan terlalu banyak dan memberatkan kami para siswa. Jika diperbolehkan untuk mengurangi tugas yang ada sehingga kami tidak kesulitan dalam Kritik Guru kurang mendalami rumus-rumus yang sulit dipahami Mohon maaf bapak/ibu, karena rumus yang diajarkan sangat sulit dipahami, kami berharap untuk lebih memberikan waktu dan mengulangi materi tersebut agar kami dapat 7 contoh kritik dan saran untuk guru dengan bahasa yang sopan dan baik. Dengan adanya kritik dan saran, kita dapat memberikan masukan agar lebih baik lagi yang berdampak pada kebaikan antara guru dan siswa.MZM AkhirnyaKritik dan saran akan sangat kami nantikan untuk menyempurnakan unit pembelajaran ini. Semoga unit sederhana yang telah disiapkan dengan segala kekurangannya ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik menjadi generasi yang mampu membawa pada kejayaan bangsa Indonesia. Bandung, Mei 2019 Penulis, Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Guru adalah sosok yang mentransfer ilmu pengetahuan dan akhlak kepada anak didiknya. Guru lebih mengarah pada konsep digugu dan ditiru. Digugu artinya harus jadi panutan. Ditiru artinya selain jadi panutan, guru harus bisa ditiru tingkah laku baiknya. Oleh karenanya guru harus meminimalisir hal negatif pada memperbaiki mutu dan kepribadian, guru dibimbing oleh pimpinan sekolah Kepala Sekolah, Pengawas, Komite sekolah dan menerima masukan dari teman kerja serta lingkungan di sekitar sekolah. Bahkan guru bisa meminta kritik dan saran dari anak semua guru menyempatkan diri untuk meminta kritik dan saran dari siswanya. Dari pengalaman saya sendiri ketika masih bersekolah hanya ada satu guru yang tiap akhir tahun pelajaran meminta siswa untuk menyiapkan kertas. Waktu itu, pada saat jam pelajaran, tiba-tiba beliau meminta kami mengeluarkan selembar kertas. Dag Dig dug pastinya...dikira mau ulangan dadakan. Ternyata beliau minta kami untuk menuliskan saran dan kritik untuk beliau. Kami diberikan kebebasan untuk menilai sisi positif dan negatif selama dibimbing dan dididik beliau. Melihat kami takut dan khawatir penilaian itu mempengaruhi perolehan nilai rapor, beliau kembali menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Oleh karenanya beliau memperbolehkan kami tak mencantumkan nama pada kertas kritik dan saran untuk mengetahui curhat siswa dalam kritik dan saran maka guru bisa introspeksi untuk pembelajaran berikutnya. Bukan untuk kesempurnaan guru tetapi untuk kenyamanan siswa dalam belajar dan menyerap serta mengembangkan pengetahuannya. Selain itu dari kritik dan saran siswa guru bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan ke dan saran merupakan bentuk komunikasi dengan siswa. Seberapa banyak proses pembelajaran bisa diterima siswa. Strategi, metode dan pendekatan sudah dirasakan baik oleh siswa ataukah belum. Selain itu bisa juga siswa diminta menuliskan kritik saran sehubungan dengan karakter dan kepribadian guru. Guru bukanlah manusia yang sempurna sehingga siapapun bisa memberikan masukan bagi guru, termasuk dari kesemuanya adalah siswa lebih mudah dan senang belajar karena tujuan pendidikan ya untuk siswa sebagai generasi penerus bangsa. Jadi kritik dan saran dari siswa akan kembali ke siswa itu sendiri. Guru akan memperbaiki cara pembelajaran dan kepribadian atau karakternya agar lebih mudah diterima oleh siswa. Apabila sudah terjalin komunikasi seperti ini maka siswa akan senang belajar dengan guru tersebut. Sebenarnya kritik dan saran untuk guru tak harus dilakukan pada akhir semester. Tiap bulan bisa saja dilakukan. Caranya pun bisa dengan cara lisan selama kegiatan pembelajaran. Siswa zaman sekarang bisa dikatakan lebih berani mengemukakan pendapat. Saya sendiri mengalaminya. Para siswa langsung protes kalau dalam pembelajaran ada yang kurang atau tidak sreg bagi itu bisa juga dituliskan pada secarik kertas yang dimasukkan ke Kotak Saran yang terpasang di kelas. Cara lain bisa berkomunikasi dengan sms, WA, atau telepon. Siswa akan lebih leluasa menyampaikan kritik saran untuk gurunya. Siswa bisa memilih kata- kata yang pas dalam menyampaikan kritik dan saran. Hal ini menghindari rasa takut siswa. Jadi bisa dilakukan dengan cara yang baik harus terbuka dan legowo bila mendapatkan kritik dan saran. Pada prinsipnya guru yang baik adalah guru yang bisa menginspirasi para siswa untuk memiliki karakter yang baik. Terbuka dengan kritik dan saran merupakan contoh atau suri tauladan yang baik bagi siswa bermanfaat. Lihat Pendidikan Selengkapnya . 294 460 255 202 415 182 35 392