ProvinsiNusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara [] Pakaian Adat admin Mei 10, 2018 April 22, 2022 Pakaian Adat Sulawesi Tengah LENGKAP Nama, Gambar Dan Penjelasannya Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya. Selamat mengikuti. Pakaian Adat NTB Nusa Tenggara Barat Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian Adat NTB Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya. Pakaian Adat Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian Adat Lambung Wanita NTB Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian adat Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Pakaian adat sasak lombok NTB Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pembahasan lengkap silahkan kunjungi Suku Sasak yang Kaya Budaya Pakaian Adat Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Selain pakaian adat, Provinsi NTB Nusa Tenggara Barat juga memiliki budaya adat lainnya, selengkapnya silahkan baca 4 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat Untuk melihat pakaian adat Nusantara silahkan kunjungi 34 Gambar Pakaian Adat Sedangkan letak wilayah provinsi NTB silahkan kunjungi Peta Nusa Tenggara Barat lengkap 8 Kabupaten 2 Kota Demikian pembahasan kami tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat. Cari informasi lebih banyak Pakaian Adat PakaianAdat Nusa Tenggara Barat/ NTB - Pada artikel ini kami akan membahas menganai pakaian adat yang berasal dari Nusa Tenggara Barat.. Untuk kamu yang lagi mencari informasi mengenai pakaian adat Nusa Tenggara Barat mari baca artikel ini sampai selesai yaa. semoga bermanfaat dan selamat membaca guys.
Pakaian Adat – Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan budaya dan juga kesenian yang sangat melimpah, dimana pada masing-masing provinsi mempunyai daya tarik dan juga keunikan tersendiri, salah satunya adalah Pakaian Adat. Lalu apa saja sih pakaian adat pada setiap provinsi yang di Indonesia? Yuk simak penjelasan berikut ini mengenai Pakaian Adat 34 provinsi Indonesia lengkap dengan penjelasannya! Macam-Macam Pakaian Adat Pakaian adat merupakan pakaian tradisional yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Dimana masing-masing suku mempunyai pakaian tradisional ini dengan keunikan dan ciri khasnya masing-masing pada setiap provinsi. Hal tersebut tentunya berguna untuk membedakan setiap pakaian tradisional yang ada pada setiap provinsi. Hal ini dikarenakan pakaian adat Indonesia biasanya digunakan untuk memperingati hari besar, baik itu pernikahan, keagamaan, kelahiran bahkan juga kematian. Pakaian adat merupakan simbol dari setiap kebudayaan suatu daerah. Lalu apa saja bentuk pakaian adat dari setiap provinsi yang ada di Indonesia? Yuk simak macam-macam pakaian adat berikut ini! No Nama Pakaian Adat di Indonesia 1 Pakaian Adat Aceh Ulee Balang 2 Pakaian Adat Sumatera Utara Ulos 3 Pakaian Adat Sumatera Barat Bundo Kanduang, Limpapeh Rumah Nan Gadang 4 Pakaian Adat Riau Teluk Belanga dan Kebaya Labuh 5 Pakaian Adat Kepulauan Riau Kebaya Laboh dan Teluk Belanga 6 Pakaian Adat Jambi Baju Kurung Tanggung 7 Pakaian Adat Bengkulu Rejang Lebong 8 Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Gede 9 Pakaian Adat Bangka Belitung Paksian 10 Pakaian Adat Lampung Tulang Bawang 11 Pakaian Adat Banten Pangsi 12 Pakaian Adat Jawa Barat Bedahan 13 Pakaian Adat DKI Jakarta Sadariah 14 Pakaian Adat Jawa Tengah Kebaya 15 Pakaian Adat DI Yogyakarta Kebaya Ksatrian 16 Pakaian Adat Jawa Timur Pesa’an 17 Pakaian Adat Bali Payas Agung 18 Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Suku Sasak 19 Pakaian Adat Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur 20 Pakaian Adat Kalimantan Barat King Baba / King Tompang 21 Pakaian Adat Kalimantan Tengah Sangkarut 22 Pakaian Adat Kalimantan Timur Kustin 23 Pakaian Adat Kalimantan Utara Ta’a dan Sapei Sapaq 24 Pakaian Adat Kalimantan Selatan Babaju Kun Galung Pacinan 25 Pakaian Adat Sulawesi Barat Pattuqduq Towaine 26 Pakaian Adat Sulawesi Utara Laku Tepu 27 Pakaian Adat Sulawesi Tengah Nggembe 28 Pakaian Adat Sulawesi Selatan Bodo 29 Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Babu Nggawi 30 Pakaian Adat Gorontalo Biliu dan Makuta 31 Pakaian Adat Maluku Cele 32 Pakaian Adat Maluku Utara Manteren Lamo dan Kimun Gia 33 Pakaian Adat Papua Barat Ewer 34 Pakaian Adat Papua Koteka dan Rok Rumbai 1. Pakaian Adat Aceh Ulee Balang Gambar Pakaian Ulee Balang .com/ Ulee balang merupakan pakaian adat yang berasal dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau yang lebih dikenal dengan nama Aceh. Dimana untuk pria akan memakai atasan dengan berlengan panjang dan berbahan sutra bernama Peukayan Linto Baro, dan bawahan berwarna hitam Sileuweu yang ditenun jangan lupakan untuk penutup kepala yakni Meukeutop dan hiasan senjata khas Aceh yakni Rencong. Kemudian untuk pakaian adat wanita Aceh menggunakan baju kurung dengan celana cekak musang yang bentuknya diadaptasi dari kebudayaan Melayu, Cina dan juga arap. Tidak lupa pula untuk penutup kepala dengan menggunakan Meukeutop dan juga hiasan senjata tradisional Aceh yakni Rencong. Tetapi pada umumnya pakaian ini hanya dipakai oleh para raja dan juga keluarga-keluarganya saja loh, biasanya digunakan pada saat ada sebuah acara yang sakral atau upacara adat. 2. Pakaian Adat Sumatera Utara Ulos Gambar Pakaian Ulos Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara juga mempunyai berbagai macam kebudayaan yang mengagumkan. Dimana pada provinsi ini dikenal akan salah satu daerah yang khas dengan suku bataknya. Daerah tersebut ternyata juga mempunyai pakaian adat yang disebut dengan kain ulos. Dimana kain ini pasti sudah tidak asing lagi ditelinga para pembaca, karena memang kain ulos sudah sangat terkenal di kanca nasional dimana pada masyarakat Batak Karo mempercayai bahwa kain ini mempunyai daya magis yang sangat tinggi. Lalu apa sih sebenarnya kain ulos itu? Jadi, kain ulos merupakan kain dengan berbahan sutra yang ditenun dengan menggunakan alat tradisional dengan motif khas yakni gorga. Ulos biasanya akan dipakai bersama sebagai selempang baju pria, dimana baju ini terdiri dari jas dan sarung kain ulos, tetapi bukan hanya itu, melainkan kain ulos juga bisa digunakan sebagai selempang di kebaya berwarna cerah untuk para wanita. 3. Pakaian Adat Sumatera Barat Bundo Kanduang, Limpapeh Rumah Nan Gadang Gambar Pakaian Bundo Kanduang Sumatera Barat Apakah kalian tahu ternyata provinsi Sumatera Utara juga mempunyai pakaian adat yang sering disebut dengan nama Padang Bundo Kanduang. T etapi yang perlu diketahui disini adalah bahwa ternyata pakaian tradisional Sumatera Barat ini pada umumnya telah terbagi menjadi dua macam atau kategori, yakni pakaian adat dan juga pakaian penghulu. Dimana pada setiap aksesoris yang digunakan tentunya mempunyai filosofi yang berkaitan erat dengan seorang ibu dan juga keluarga. Sehingga tidak heran apabila nama pakaian tradisional Sumatera Barat ini diberi nama Padang Bundo Kanduang dimana arti dari nama tersebut adalah ibu dari raja-raja. Dimana pada umumnya pakaian Bundo Kanduang ini terdiri dari celana panjang dan juga atasan berupa Teluk Belanga serta penutup kepala atau peci yang digunakan oleh pria. Sedangkan untuk wanita akan memakai kain sarung, kebaya panjang dan juga penutup kepala yakni berupa kain yang dililitkan ke kepala. 4. Pakaian Adat Riau Teluk Belanga dan Kebaya Labuh Gambar Pakaian Adat Riau Kebaya Labuh dan juga Teluk Belanga merupakan pakaian tradisional yang berasal dari Provinsi Riau. Dimana sebenarnya masyarakat Melayu Riau ini mempunyai 4 jenis baju adat yang masing-masing juga mempunyai fungsi berbeda-beda. Tetapi dari 4 jenis tersebut, baju Melayu Riau lah yang menjadi pakaian kebanggaan nasional. Dimana untuk pria Riau akan menggunakan baju kurung kurawal yang ketat dan juga memakai kopiah pada bagian kepala. Untuk bagian bawahnya pria akan dikhususkan untuk menggunakan celana panjang dengan warna yang sama dengan warna baju. Kemudian untuk bagian pinggangnya, laki-laki juga harus menggunakan kain yang terbuat dari tenun dengan motif khas Melayu. Sedangkan untuk perempuan Riau akan menggunakan kerudung pada bagian kepala yang dililitkan pada bagian leher. Hal ini membuat rambut wanita tidak khawatir keluar. 5. Pakaian Adat Kepulauan Riau Kebaya Laboh dan Teluk Belanga Gambar Pakaian Adat Kepulauan Riau Pada umumnya pakaian tradisional kepulauan Riau inti terdiri dari pakaian resmi, sehari-hari dan juga pakaian pernikahan. Dimana untuk pakaian harian akan dikenakan setiap hari oleh masyarakat sekitar, baik itu dari anak-anak hingga orang dewasa. Untuk pakaian resmi dari kepulauan Riau biasanya akan digunakan pada saat ada acara-acara tertentu, dimana acara tersebut tentunya berkaitan erat dengan acara resmi atau adat. Sedangkan untuk pakaian tradisional kepulauan Riau modern ini terdiri dari baju kurung Cekak Musang dan juga Kebaya Laboh. Pakaian adat Cekang Musang akan digunakan oleh para wanita dan dikombinasikan dengan kain sarung bermotif. Sedangkan untuk para pria dewasa akan menggunakan baju adat Cekak Musang yang dilengkapi dengan sarung perekat dan juga kopiah. 6. Pakaian Adat Jambi Baju Kurung Tanggung Gambar Baju Kurung Tanggung Jambi Provinsi Jambi juga mempunyai berbagai macam kebudayaan yang menjadi ciri khasnya. Dimana Jambi juga mempunyai pakaian tradisional yang sekilas hampir mirip dengan pakaian tradisional di provinsi Sumatera pada umumnya. Tetapi pakaian adat Jambi pada umumnya terkenal akan kemegahannya atau glamor, hal ini dikarenakan adanya sulaman benang emas pada pakaian tersebut. Bukan hanya itu, kesan kemewahan juga akan lebih terasa apabila aksesoris khas Jambi yang mempunyai kesan kemewahan ini turut dipakai. Provinsi Jambi mempunyai beberapa jenis pakaian adat. Meskipun begitu, secara resmi dan juga yang diakui pada kanca nasional adalah sepasang baju pengantin adat saja yang bernama Melayu Jambi. Pakaian adat Jambi ini memang tergolong pakaian yang cukup sederhana tetapi tetap tidak dapat menghilangkan identitas dan juga ciri khas dari kebudayaan yang ada di provinsi Jambi. 7. Pakaian Adat Bengkulu Rejang Lebong Gambar Pakaian Rejang Lebong Bengkuluhttps//konveksi .co/ Bengkulu merupakan provinsi yang sangat kental akan budaya Melayunya. Meskipun begitu, budaya Melayu yang ada pada Bengkulu ini tentunya sangat berbeda apabila dibandingkan dengan budaya Melayu pada umumnya. Karena perbedaan tersebutlah, maka terciptalah perpaduan budaya yang tentunya mempunyai daya tarik tersendiri. Sehingga tidak heran apabila baju dari Bengkulu ini cukup berbeda apabila dibandingkan dengan berbagai macam baju adat yang lainnya. Baju Bengkulu pada umumnya identik dengan warna merah dan untuk para pria dan juga wanita pada umumnya akan menggunakan penutup dan juga hiasan kepala dengan bercorak khas nan istimewa. 8. Pakaian Adat Sumatera Selatan Aesan Gede Gambar Pakaian Aesan Gede Sumatera Selatan Aesan Gede merupakan pakaian adat yang berasal dari Sumatera Selatan. Sebenarnya Provinsi Sumatera Selatan ini mempunyai dua pakaian tradisional yakni Aeasan Gede dan juga Aesan Paksangko, dimana kedua pakaian tradisional tersebut terinspirasi dari kerajaan Sriwijaya. Pakaian Aesan Paksangko ini adalah baju adat yang melambangkan sebuah keagungan masyarakat dari daerah sumatera Selatan. Sedangkan untuk pakaian Aesan Gede merupakan pakaian adat yang melambangkan akan kebesaran para bangsawan pada bumi Sriwijaya. Apabila dilihat dari segi bentuknya, memang kedua jenis pakaian ini akan berbeda dengan pakaian-pakaian sebelumnya. Dimana baju Sedan Gede terdiri dari kombinasi warna merah jambu dan juga warna emas. Karena warna emas merupakan warna dominan dari bahu adat ini, maka tidak heran apabila baju mempunyai kesan yang sangat mewah. Bukan hanya itu, kesan mewah juga akan semakin bertambah apabila ditambahkan lagi dengan berbagai macam aksesoris pendukung lainnya. Wah bagus bukan? 9. Pakaian Adat Bangka Belitung Paksian Gambar Pakaian Paksian Bangka Belitung Paksian merupakan pakaian adat yang berasal dari Bangka Belitung. Dimana pada umumnya para kaum wanita yang ada pada wilayah Bangka Belitung akan menggunakan baju adat berupa baju kurung dengan warna merah dan terbuat dari kain sutra, sedangkan untuk bagian kepala, biasanya akan menggunakan sebuah mahkota yang diberi nama paksian. Untuk para kaum laki-laki pada umumnya akan menggunakan sorban atau yang biasanya dikenal dengan nama Sungkon. Apakah kalian tahu, ternyata yang menjadi keunikan dari baku khas Belitung ini adalah adanya perpaduan dari budaya luar loh. Sehingga tidak heran apabila dilihat lebih jauh, maka baju ini mempunyai ciri yang begitu khas dan sedikit berbeda apabila dibandingkan dengan baju ada Indonesia lainnya. 10. Pakaian Adat Lampung Tulang Bawang Gambar Pakaian Tulang Bawang Lampung Apakah kalian tahu, ternyata Tulang Bawang merupakan pakaian adat yang berasal dari Lampung, dimana pakaian ini mempunyai daya tarik tersendiri. Nama Tulang Bawang ini diambil dari nama sebuah kerajaan yang dulunya sangat terkenal di wilayah Lampung. Apabila dilihat secara sekilas, maka baju adat ini tampak hampir sama dengan baju khas dari pulau Sumatera. Tetapi baju dari Lampung ini mempunyai berbagai macam pernak-pernik yang dapat menambah keindahan pada bajunya, dengan aksesoris yang terbuat dari bahan kain tapis juga digunakan untuk mempercantik pakaian ini. 11. Pakaian Adat Banten Pangsi Gambar Pakaian Pangsi Banten Pangsi merupakan pakaian adat yang berasal dari provinsi Banten. Dimana Banten merupakan provinsi yang berada di sebelah paling barat pulau Jawa tepatnya adalah pecahan dari Jawa barat yang sudah berdiri sejak tahun 2000 lalu Sehingga sekilas baju adat yang ada di provinsi Banten ini hampir tampak seperti dengan baju adat Sunda yang berada di Jawa Barat. Dimana pakaian Banten ini sering disebut dengan nama baju pengantin. Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan namanya, dimana baju khas Banten ini sering digunakan oleh para pengantin pada saat upacara pernikahan. Tentunya baju ini juga tidak kalah loh dari provinsi yang lainnya, dimana baju khas Banten ini juga terlihat sangat mewah dan tentunya elegan. Biasanya untuk para mempelai para wanita akan menggunakan baju kebaya sebagai atasan, kemudian kain samping atau batik yang digunakan untuk bagian bawahnya. Selendang yang dipakai biasanya akan diselempangkan pada bagian bahu. Kemudian untuk para pria akan menggunakan baju koko dengan kerah sebagai atasan, kain samping, kemudian batik untuk bawahan dan juga penutup kepala. 12. Pakaian Adat Jawa Barat Bedahan Gambar Pakaian Bedahan Jawa Barat Bedahan merupakan pakaian adat yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Bedahan ini biasanya akan digunakan oleh berbagai macam kalangan, baik itu dari kalangan bangsawan hingga dari masyarakat biasa. Tapi, pada umumnya masing-masing kalangan akan mempunyai baju adat yang tentunya berbeda-beda. Terutama yang digunakan untuk para kaum laki-laki dan juga dari kaum perempuan. Biasanya untuk membedakan golongan ini, maka bisa dilihat dari perbedaan bahan dan juga corak yang digunakan dalam pakaian. Sehingga tidak heran apabila kalian akan melihat berbagai macam corak yang ada di pakaian adat Jawa Barat ini. 13. Pakaian Adat DKI Jakarta Sadariah Gambar Pakaian Sadariah DKI Jakarta .com/ Sadariah merupakan pakaian adat yang berasal dari DKI Jakarta dimana pakaian adat ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi para pembaca sekalian, karena memang baju ini mempunyai budaya Betawi yang sangat kental. Baju adat ini dipengaruhi oleh berbagai macam budaya di dalamnya, baik itu budaya dari Arab, barat dan juga Melayu. Pada umumnya para kaum laki-laki akan menggunakan sarung, sedangkan untuk para kaum perempuan akan menggunakan kering. Mungkin terkesan simpel ya jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Tapi, asal kalian tahu nih, ternyata baju adat Jakarta ini malah terkesan lebih elegan loh, sehingga tidak heran bagi mereka yang menggunakan baju adat ini akan terlihat begitu menawan dan mempesona. 14. Pakaian Adat Jawa Tengah Kebaya Gambar Pakaian Kebaya Jawa Tengah Kebaya tentunya selalu identik dengan pakaian adat dari Jawa Tengah. Biasanya kebaya yang ada di wilayah ini mempunyai motif batik asli yang menjadi ciri khas dari daerah Jawa Tengah. Hal itu tentu saja mempunyai alasan tersendiri mengingat karena memang provinsi Jawa Tengah uni mempunyai beragam budaya yang masih sangat alami dan juga kental. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya corak batik pada bagian masyarakat Jawa tengah saat ini. Sehingga sekilas batik yang digunakan pasti akan terlihat sangat mewah dan jiga elegan, Karena memang bahan yang digunakan berasal dari batik asli yang ditulis secara manual. 15. Pakaian Adat DI Yogyakarta Kebaya Ksatrian Gambar Pakaian Kebaya Kesatrian Kebaya Ksatria merupakan pakaian adat yang berada di Provinsi Yogyakarta. Dimana provinsi ini selain terkenal akan tempat wisatanya yang begitu menarik, ternyata pada provinsi ini juga mempunyai baju adat Jawa yang masih sangat kental. Hal tersebut menjadikan provinsi Yogyakarta dikenal akan provinsi yang masih sangat sakral. Hal yang menarik pada pakaian adat Yogyakarta adalah, baju ini tidak boleh dipakai untuk acara sembarangan. Dimana bagi mereka yang menggunakan baju adat khas khas Yogyakarta harus tetap merawat sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pihak keraton. Baju adat dari Yogyakarta ini terdiri dari sepasang baju tradisional yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan hang lainnya. Dimana terdapat juga perlengkapan yang menjadi ciri khas khusus dan juga dijadikan sebagai identitas hang sangat penting, maka sebab itulah pakaian ini tidak boleh dipakai secara svatangan. 16. Pakaian Adat Jawa Timur Pesa’an Gambar Pakaian Pesa’an Jawa Timur Pesa’an merupakan pakaian adat yang berasal dari Jawa Timur tepatnya berasal dari daerah Madura. Apabila dilihat dari segi bentuk desainya, maka pakaian adat ini lebih sederhana jika dibandingkan dengan berbagai daerah-daerah sebelumnya. Baju adat kaum laki-laki ini pada umumnya hanya berupa kaos dengan garis putih merah yang dilengkapi dengan celana longgar. Sedangkan untuk baju dari perempuan akan menggunakan kebaya yang akan dilengkapi dengan menggunakan rok panjang pada bagian bawahnya. 17. Pakaian Adat Bali Payas Agung Gambar Pakaian Payas Agung Bali Bali, sebuah nama yang sudah tidak asing lagi dengan pulau satu ini. Selain terkenal akan daya tarik dari wisatanya yang sangat mengagumkan, ternyata Bali ini juga mempunyai budaya yang begitu mengagumkan, salah satunya adalah baju adat yang berada dari Bali ini. Baju adat Bali mempunyai warna dan juga corak yang sangat kental dengan beragam aksesoris yang menjadi pelengkapnya. Biasanya berbagai corak yang ada pada baju adat Bali akan berbeda dengan satu dan yang lainnya. Perbedaan corak atau ornamen ini biasanya akan disesuaikan dengan sebuah acara atau upacara adat yang akan dilakukan. Selain digunakan sebagai pembeda dari acara, corak dari baju adat ini juga digunakan untuk membedakan kelas sosial, umur dan juga jenis kelamin. 18. Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Suku Sasak Gambar Pakaian Suku Sasak Nusa Tenggara Barat Pakaian adat dari Nusa Tenggara Barat pada umumnya yang digunakan adalah pakaian tradisional khas dari Lombok Mataram. Dimana baju adat dari Lombok ini akan digunakan pada saat ada acara-acara penting, misalnya seperti upacara, pernikahan, dan berbagai macam acara adat yang lainnya. Baju adat Lombok ini sangat terkenal akan kain songketnya. Sehingga tidak heran apabila banyak para wisatawan yang mencari kain songket pada saat akan berkunjung ke wilayah NTB. 19. Pakaian Adat Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Jika dilihat secara sekilas, maka pakaian yang berasal dari Nusa Tenggara Timur atau NTT ini terlihat hampir sama dengan baju adat yang berasal dari NTB. Dimana untuk para pria Rote biasanya akan menggunakan ti’langga sebagai aksesoris, sedangkan untuk para wanita akan menggunakan baju kebaya pendek sedangkan pada bagian bawahnya akan menggunakan kain tenun. Baju adat yang berasal dari wilayah NTT ini terlihat sangat elegan apabila ditambahkan juga dengan menggunakan aksesoris, karena baju akan menampilkan hasil yang mewah. Sehingga jika kalian mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke wilayah ini, maka tidak salah untuk mencoba pakaian adat yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini. 20. Pakaian Adat Kalimantan Barat King Baba / King Tompang Gambar Pakaian King Baba Kalimantan Barat King baba atau king timpang merupakan pakaian adat yang berasal dari wilayah Kalimantan Barat. Dimana jika pakaian khas dari Kalimantan Barat ini berjenis pakaian perang yang terbuat dari bahan dasar kayu dan diolah menjadi kain. Tetapi perlu diingat bahwa kayu akan digunakan untuk baju adat bukan kayu sembarangan. Kulit kayu yang digunakan adalah kulit kayu yang berasal dari bahan material kayu Ampuro. Hal tersebut tentunya sudah tidak mengherankan lagi, mengingat masyarakat yang berada di Kalimantan mempunyai keahlian dalam bidang membuat baju adat ini. 21. Pakaian Adat Kalimantan Tengah Sangkarut Gambar Pakaian Sangkarut Kalimantan Tengah Sangkarut merupakan pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Tengah. Dimana pada umumnya para pengantin laki-laki harus menggunakan celana panjang yang mencapai lutut. Bukan hanya itu, mereka juga diwajibkan untuk menggunakan tali pinggang, slempit oetan dan juga menggunakan penutup kepala. Bukan hanya itu saja, para pengantin juga diwajibkan untuk menggunakan berbagai macam perhiasan khas dari Kalimantan Tengah. Perhiasan yang digunakan ini bisa berupa Cengkoang yang terbuat dari gigi hewan dan juga induk atau kalung panjang. Sedangkan untuk para pengantin wanita diharuskan menggunakan rok yang pendek dengan aksesoris ikat seperti kepala, kalung, Subang dan masih banyak lagi. Pada umumnya warna baju dari Kalimantan ini berwarna hitam. Karena mayoritas dari masyarakat Kalimantan Tengah adalah penduduk suku Dayak Ngaji, maka pakaian adat yang sering digunakan disebut sebagai baju Sangkarut. 22. Pakaian Adat Kalimantan Timur Kustin Gambar Pakaian Kustin Kalimantan Timur Kustin merupakan pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Timur. Dimana pada umumnya penduduk dari Kalimantan Timur mempunyai dua entitas besar yakni suku Dayak dan juga suku Kutai. Tetapi yang perlu dicatat disini adalah kedua suku ini tentunya mempunyai pakaian adat uang berbeda-beda. Baju adat dari suku Dayak bernama Ta’a dan Sapei Sapaq, sedangkan untuk suku Kutai sendiri mempunyai baju adat yang bernama baju kustin. Pada umumnya masyarakat akan menggunakan baju adat sesuai dengan kegunaannya sehari-hari. Misalnya adalah baju adat yang digunakan untuk upacara adat tentunya akan berbeda dengan baju adat yang akan digunakan untuk menari. Salah satu keunikan dari pakaian adat Kalimantan Timur ini adalah pada bagian coraknya yang indah dan juga unik. 23. Pakaian Adat Kalimantan Utara Ta’a dan Sapei Sapaq Gambar Pakaian Ta’a dan Sapei Sapaq Kalimantan Utara Ta’a dan Sapei Sapaq merupakan pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Utara. Dimana pakaian ta’a digunakan untuk wanita dan terdiri dari ikat kepala yang disebut dengan da’a dari daun pandan. Biasanya masyarakat yang menggunakan da’a adalah para orang tua. Dengan baju atasannya yang disebut dengan sapei inoq, sementara pada bawah dari busana berupa rok yang dikenal dengan nama ta’a. Kemudian pakaian yang digunakan oleh Para kaum laki-laki bernama sapei sapaq yang mempunyai corak tidak jauh berbeda dengan busana ta’a. 24. Pakaian Adat Kalimantan Selatan Babaju Kun Galung Pacinan Gambar Pakaian Babaju Kun Galung Pacinan Kalimantan Selatan Babaju Kun Galung Pacinan merupakan pakaian adat yang berasal dari Kalimantan Barat tepatnya milik dari suku Banjar. Sebenarnya suku Banjar mempunyai empat jenis baju adat yang berbeda dengan keunikan dan juga ciri khasnya masing-masing. Dimana baju adat tersebut diantaranya adalah Babaju Kun Galung Pacinan, Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari, Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut. Dimana di antara baju-baju tersebut, baju suku Banjar Pengantin Babaju Kubaya Panjanglah yang sangat populer. 25. Pakaian Adat Sulawesi Barat Pattuqduq Towaine Gambar Pakaian Pattuqduq Towaine Sulawesi Barat Pattuqduq Towaine merupakan pakaian adat khas dari Sulawesi Barat tepatnya suku Mandar. Dulunya suku Mandar lebih memilih untuk menggunakan pakaian yang disebut dengan Pattuqduq Towaine ini, dimana pakaian tersebut berupa sarung sutra yang sekilas mirip dengan kain sutra pada umumnya. Untuk sarung sutra yang berasal dari suku Mandar ini terdiri dari beberapa jenis, dimana pada setiap jenis ini mempunyai ciri, corak dan juga cara pembuatannya yang berbeda. Dengan bentuk yang sangat elegan sehingga membuat baju adat lebih indah dan juga menarik. 26. Pakaian Adat Sulawesi Utara Laku Tepu Gambar Pakaian Laku Tepu Sulawesi Utara Laku Tepu Merupakan pakaian adat yang berasal dari Sulawesi Utara. Dimana biasanya baju adat ini hanya digunakan pada saat acara perayaan upacara Tulude. Meski baju adat ini terlihat sederhana, ternyata baju adat ini juga mempunyai beragam keunikan yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya. Dimana bahan pembuatan baju adat ini berasal dari serat tanaman pisang atau serat koffo. Dimana pengguna serat koffo ini dijadikan bahan material karena masyarakat percaya bahwa serat koffo mempunyai tekstur yang kuat dan kokoh. Karena hal itu lah yang memudahkan proses pembuatan atau proses tenunnya. 27. Pakaian Adat Sulawesi Tengah Nggembe Gambar Pakaian Nggembe Sulawesi Tengah Nggembe merupakan pakaian adat yang berasal dari Sulawesi Tengah, dimana baju adat ini dikenal akan bentuk yang sangat unik. Bentuk pakaian ink berupa segi empat mempunyai lengan lebar, berkerah bulat dan juga panjang. Yang perlu diingat disini adalah jenis baju adat tidak boleh digunakan untuk sembarangan, melainkan biasanya akan digunakan pada saat acara-acara penting saja, misalnya upacara adat atau acara pernikahan saja. 28. Pakaian Adat Sulawesi Selatan Bodo Gambar Pakaian Bodo Sulawesi Selatan Bodo merupakan pakaian adat yang berasal dari Sulawesi Selatan. Dimana baju ini merupakan salah satu baju yang digunakan oleh para kaum hawa. Keunikan yang ada pada baju adat Sulawesi Selatan ini adalah baju mempunyai desain yang begitu sederhana dan juga minim dengan jahitan. Meskipun desain yang diterapkan sangat sederhana, tetapi baju ini terlihat sangat menarik dan juga elegan. 29. Pakaian Adat Sulawesi Tenggara Babu Nggawi Gambar Pakaian Babu Nggawi Sulawesi Tenggara Babu Nggawi merupakan baju adat yang berasal dari Sulawesi Tenggara. Dimana sebenarnya Provinsi Sulawesi Tenggara mempunyai berbagai macam jenis yang beragam, hal ini dikarenakan provinsi tersebut tidak hanya terdiri dari saja melainkan provinsi yang terdiri dari berbagai macam suku yang ada. Provinsi Sulawesi Tenggara ini sebagian besar ditinggali oleh suku Tolaki, sehingga tidak heran apabila baju adat yang sering dijumpai berasal dari suku Tolaki. Biasanya para wanita akan menggunakan baju adat yang disebut dengan Babu Nggawi. Dimana pada umumnya baju adat ini akan digunakan pada saat ada acara adat dan juga acara pernikahan. Dimana pada saat acara pernikahan, maka para pengantin wanita akan menggunakan baju adat dengan berbagai macam hiasan atau aksesoris. Aksesoris tersebut bisa berupa kalung panjang, gelang kecil dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan adanya aksesoris tersebutlah penampilan dari pengantin perempuan ini akan terlihat lebih mewah. 30. Pakaian Adat Gorontalo Biliu dan Makuta Gambar Pakaian Biliu Gorontalo Biliu dan Makuta merupakan pakaian adat dari Gorontalo. Dimana para kaum hawa akan menggunakan pakaian yang disebut dengan Billu, sedangkan untuk para kaum adam ini akan menggunakan pakaian adat dengan mama Makuta. Baju adat yang ada di wilayah ini tentunya tidak boleh digunakan secara sembarangan, melainkan biasanya para penduduk hanya akan menggunakan pakaian adat Gorontalo pada saat ada acara adat atau acara sakral saja. Secara umum, baju Gorontalo ini terdiri dari 3 jenis warna dasar yang mempunyai arti berbeda-beda. Beberapa warna yang biasanya digunakan untuk baju adat ini yakni ada warna kuning keemasan, warna hijau, dan juga warna ungu. Kemudian untuk desain dari baju adat ini juga terbilang cukup sederhana. Tetapi, apabila digunakan akan terlihat sangat mewah dan ditambah dengan aksesoris pendukung yang semakin mempercantik penampilan. 31. Pakaian Adat Maluku Cele Gambar Pakaian Cele Maluku Cele merupakan pakaian adat yang berasal dari Maluku. Dimana baju Cela merupakan baju adat yang bercorak dengan ciri-cirinya kotak kecil. Corak tersebut mempunyai bentuk geometris yang mempunyai garis-garis lurus. Dimana pada umumnya baju cele khas ini dipadukan dengan berbagai macam kain sarung yang mempunyai warna hampir sama dengan corak bajunya. Biasanya baju adat ini akan digunakan untuk berbagai upacara adat atau beberapa acara sakral lainnya. 32. Pakaian Adat Maluku Utara Manteren Lamo dan Kimun Gia Gambar Pakaian Maluku Utara Manteren Lamo dan Kimun Gia merupakan pakaian adat yang berasal dari Maluku Utara. Dimana baju adat ini terdiri dari celana panjang dengan warna hitam dan bis merah yang memanjang hingga ke bawah. Untuk bagian bajunya mempunyai bentuk jas yang tertutup dengan kancing besar terbuat dari bahan material perak. Pada umumnya jumlah kancing yang digunakan sekitar sembilan kancing besar. Pada bagian ujung lengan baju, saku dan juga leher jas nya berwarna merah. Dimana Maluku Utara ini mempunyai empat jenis pakaian adat yang sangat khas pada kalangan masyarakat Maluku Utara. 33. Pakaian Adat Papua Barat Ewer Gambar Pakaian Ewer Papua Barat Ewer merupakan pakaian adat yang berasal dari Papua Barat. Dimana baju ini terbuat dari bahan-bahan material yang sangat alami yakni dengan mengambilnya langsung dari alam dan kemudian akan dikeringkan. 34. Pakaian Adat Papua Koteka dan Rok Rumbai Gambar Pakaian Rok Rumbai Papuahttps//beritapapua .id Koteka dan Rok Rumbai merupakan pakaian adat yang berasal dari Papua. Koteka merupakan baju adat yang digunakan sebagai penutup dari kemaluan laki-laki, dimana pakaian ini terbuat dari kulit labu air. Fungsi 34 Pakaian Adat Setelah kita membahas tentang macam-macam pakaian adat Papua, sekarang kita akan membahas tentang fungsi dari pakaian adat di Indonesia. Dimana pakaian ini setidaknya mempunyai empat fungsi yang berbeda, diantaranya adalah sebagai berikut. Digunakan sebagai pelindung diri dari berbagai hawa panas dan juga dingin Melambangkan kekuasaan dan juga gengsi Melambangkan kesucian Sebagai penghias tubuh Penutup Pakaian Adat Demikianlah penjelasan mengenai macam-macam pakaian adat yang berasal dari 34 provinsi. Dimana pada setiap provinsi ini mempunyai pakaian dengan ciri khas dan keunikannya masing-masing. Semoga artikel ini bisa membantu para pembaca sekalian dalam mengenal berbagai macam pakaian adat dan juga semoga penjelasan yang disampaikan juga dapat dicerna dengan baik! Pakaian Adatsumber referensi com/34-provinsi-pakaian-adat-tradisional-di/23_Pakaian_Tradisional_Kalimantan_Timur
Pasalnyasetiap pakaian adat menggunakan aksesoris yang berbeda - beda. Referensi: Cerdika.com. Kesimpulan. Setidaknya terdapat 4 suku yang ada di Nusa Tenggara Timur, diantaranya adalah Suku Rote, Suku Helong, Suku Dawan, dan Suku Sabu. Dari keempat suku tersebut memiliki pakaian adat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Pakaian Mendengar kata Nusa Tenggara Barat, pasti hal yang pertama kali terlintas di pikiran Bela adalah Pulau Lombok dan pulau lainnya yang memukau. Nyatanya, nggak cuma pulau, NTB juga memiliki keunikan budaya yang beragam. Banyaknya bangun tradisonal berupa rumah adat merupakan salah satu bukti dari keunikan ragam budaya tersebut. Seperti rumah adat di daerah lainnya, rumah adat di NTB juga mengandung makna dan filosofinya sendiri. Rumah adat ini juga bisa Bela jadikan sebagai alternatif tempat wisata, lho. Daripada penasaran, langsung aja simak 5 rumah adat Nusa Tenggara Barat NTB yang sudah Popbela rangkum di bawah ini, yuk!1. Rumah Adat Dalam LokaNama rumah adat ini berasal dari bahasa Sumbawa, yang berarti istana dunia. Penggunaan nama ini dikarenakan pada zaman kesultanan Sumbawa dulu, tempat ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan juga tempat tinggal para raja. Keunikan rumah adat ini juga terlihat dari tiang yang menyokongnya, yang memiliki jumlah sama dengan Asmaul Husnah, yaitu 99. Kuatnya ajaran agama islam pada masyarakat NTB, membuat aspek budaya pun ikut terpengaruh dengan syariat-syariat Rumah Adat Bale BonderJika Dalam Loka digunakan sebagai tempat tinggal raja dan pusat pemerintahan, maka Bale Bonder digunakan sebagai hunian untuk para pejabat desa atau dusun. Berbentuk bujur sangkar dengan topangan 9-18 tiang, tempat ini juga menjadi pengadilan untuk kasus yang berhubungan dengan hukum adat, lho. Untuk desainnya, rumah adat ini menggunakan anyaman bambu sebagai dindingnya dan juga penutup berbentuk kopyah hitam sebagai Rumah Adat Berugaq Sekepat4. Rumah Adat Bale Lumbung5. Rumah Adat Bale Jajar
Pakaianadat Nusa Tenggara Timur suku Sumba ini disebut dengan hinggi, dimana hinggi yang digunakan tersebut terdiri dari dua lembar, yakni ada hinggi kawuru dan juga hinggi kombu. Sedangkan pada bagian kepala akan dilengkapi dengan ikat kepala yang dililitkan atau diikat dengan membentuk jambul.
Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB identik dengan ragam busana tradisional dan kerajinan tenunnya. Pakaian adat NTB mewakili masing-masing suku yang ada di wilayah ini. Setiap bagian busana sarat akan filosofi yang mencerminkan adat dan budaya dari suku-suku tersebut. Latar belakang penduduk yang mayoritas muslim turut pula mempengaruhi bentuk dan cara pemakaian pakaian tradisionalnya. Tak hanya itu, beberapa pakaian adat NTB adalah contoh akulturasi antar suku seperti yang nampak pada pakaian pengantin perempuan Sumbawa. Berikut ini adalah macam-macam pakaian adat yang ada di NTB. Setiap jenis pakaian disertai pula dengan foto atau gambar dan keterangannya. Ragam Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat 1. Pakaian Adat Lambung2. Pakaian Adat Pegon3. Pakaian Adat Rimpu4. Pakaian Adat Katente Tembe5. Pakaian Adat Poro6. Pakaian Adat Poro Rante dan Pasangi7. Pakaian Adat Donggo8. Pakaian adat Suku Sumbawa 1. Pakaian Adat Lambung Pakaian adat Lambung, sumber Suku Sasak adalah salah satu suku asli Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu keahlian masyarakat suku Sasak adalah membuat tenunan. Kain tenunan ini juga menjadi bagian dari pakaian adat suku Sasak. Pakaian adat untuk kaum perempuan suku Sasak dikenal dengan nama Lambung. Pakaian ini sejenis kebaya longgar berlengan pendek. Panjang kebaya sebatas pinggang. Ciri khasnya terletak pada warna dasarnya yang didominasi hitam dengan kerah berbentuk V’. Sebuah selendang songket khas Sasak diletakkan menjuntai pada bahu kanan. Sebagai pemanis bagian belakang baju Lambung ini dibuat agak naik. Model busana ini mirip dengan baju bodo. Sementara untuk bagian bawah adalah berupa sarung atau biasa disebut kemben yang juga berwarna hitam dengan dihiasi motif flora pada beberapa bagian. Ikat pinggang bernama sabuk anteng dipakai untuk mengencangkan kemben. Cara pemakaiannya adalah dengan dililitkan ke pinggang dan menyisakan ujung rumbaian pada sisi kiri. Aksesoris untuk perhiasan telinga adalah berupa anting-anting besar atau disebut sowang. Anting berbentuk bulat ini terbuat dari gulungan daun lontar dengan tambahan aksen dari bahan perak. Aksesoris selanjutnya adalah berupa gelang tangan dan gelang kaki yang gemericing ketika pemakainya berjalan. Pakaian tradisional Sasak juga dikenakan oleh penari dalam membawakan berbagai tarian tradisional. 2. Pakaian Adat Pegon Pakaian adat Pegon, sumber Pakaian adat Pegon diperuntukkan bagi kaum pria suku Sasak. Jenis pakaian adat ini mendapat pengaruh dari budaya Jawa selain juga mengadopsi gaya busana Eropa. Pengaruh budaya Eropa terlihat pada bentuk Pegon yang menyerupai jas yang umumnya berwarna hitam. Konon paduan busana ini melambangkan kegungan dan kesopanan. Pada bagian pinggang dililitkan kain songket yang biasa disebut leang atau dodot dan sebilah keris diselipkan diantaranya. Sebagi penutup pinggang dan bagian bawah tubuh adalah kain dengan wiron yang panjangnya hingga semata kaki. Kain ini memiliki motif campuran antara corak khas Lombok dan batik Jawa. Kain wiron ini mengandung filosofi tentang sikap rendah hati. Pria Sasak juga memakai ikat kepala yang disebut sapuq. Selain melambangkan kejantanan, sapuq juga mengandung makna tentang penghormatan kepada Tuhan yang Esa dan menjaga pikiran pemakainya tetap bersih. 3. Pakaian Adat Rimpu Pakaian adat Rimpu, sumber Suku Bima atau mereka menyebut diri sebagai dou mbojo bermukim di kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu. Suku ini dikenal dengan tradisi dan budaya yang mendapat banyak pengaruh kuat dari budaya Islam. Hal ini juga terlihat dari pakaian adat orang-orang Bima. Pakaian adat Rimpu dari suku Bima untuk kaum perempuan sangat unik dan khas serta tertutup sebagaimana disyariatkan dalam ajaran Islam. Pakaian adat Rimpu ini sesungguhnya adalah cara berbusana untuk menutup bagian atas tubuh dengan mengenakan kain sarung tenun khas Bima-Dompu atau biasa disebut tembe nggoli oleh masyarakat setempat. Sedangkan untuk bagian bawah tubuh dari pinggang hingga kaki juga mengenakan sarung dimana cara mengenakannya dililitkan seperti biasa kemudian ujungnya diselipkan atau dijepit agar tidak terlepas. Cara pemakaian ini dikenal dengan sebutan sanggentu. Pakaian adat Rimpu untuk perempuan yang sudah menikah, sumber Pakaian adat Rimpu ini secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni Rimpu Mpida dan Rimpu Biasa. Pakaian Rimpu Mpida dikenakan oleh kaum perempuan yang belum menikah. Rimpu Mpida terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya adalah Rimpu Cili. Sebagai deskripsi, Rimpu Cili menutup sekujur tubuh dan hanya menyisakan bagian mata yang terbuka sehingga menyerupai cadar. Sedangkan Rimpu Biasa dikenakan oleh perempuan yang telah menikah. Sedikit berbeda dengan Rimpu Cili, Rimpu Biasa membiarkan bagian wajah penggunanya tetap terbuka. Sebenarnya tidak hanya suku Bima, suku Dompu juga mengenakan Rimpu sebagai pakaian tradisionalnya. 4. Pakaian Adat Katente Tembe Pakaian adat Katente Tembe, sumber Bila pakaian adat kaum perempuan Bima dikenal dengan nama Rimpu maka pakaian adat atau cara berbusana kaum pria Bima adalah Katente Tembe. Pakaian adat ini juga terdiri dari dua helai kain sarung, tetapi terdapat perbedaan pada cara pemakaiannya. Pada Katente Tembe salah satu sarung dililitkan ke pinggang hingga menutupi lutut sementara yang lainnya diselempangkan ke bahu atau dikenal dengan istilah saremba. Sarung ini tidak hanya dikenakan saat bekerja ke sawah atau ladang namun juga berfungsi saat menunaikan ibadah shalat. Oleh karena itu, konon cara berpakaian Katente Tembe ini mengandung makna tentang kerja keras dan ketaatan dalam beribadah. Selain menjadi pakaian tradisional suku Bima, Katente Tembe juga merupakan busana masyarakat suku Dompu. Banyaknya persamaan antara keduanya karena secara geografis kedua suku bermukim di wilayah yang berdekatan. Penjelasan lain terkait persamaan ini adalah merujuk pada sejarah kedua suku yang masih serumpun. 5. Pakaian Adat Poro Pakaian adat suku Bima, sumber Lembaga Sampela Mbojo Selain busana Rimpu yang mendapat pengaruh dari budaya Islam, masyarakat Bima juga memiliki pakaian tradisional lain yang dikenal dengan nama baju Poro untuk kaum perempuan. Poro adalah baju polos tanpa motif ataupun hiasan. Pakaian ini terbuat dari kain yang meskipun bahan dasarnya tipis tetapi tidak tembus pandang. Terdapat pembagian warna pada baju Poro yang disesuaikan dengan latar belakang pemakainya. Baju Poro yang didominasi warna-warna gelap seperti hitam, biru tua, cokelat tua, dan ungu dikenakan oleh para ibu. Sementara warna merah diperuntukkan bagi para gadis. Keluarga bangsawan sendiri mengenakan warna kuning dan hijau. Sebagai pasangan baju Poro yang dikenakan sebagai bawahan adalah sarung Palekat dengan motif kotak-kotak yang dipakai hingga ke mata kaki. Sementara untuk aksesoris adalah berupa gelang dan anting. 6. Pakaian Adat Poro Rante dan Pasangi Pakaian Pengantin suku Bima, sumber Poro Rante adalah merupakan pakaian adat untuk pengantin perempuan Bima. Poro Rante berwarna merah dengan hiasan cepa atau bunga emas yang memenuhi permukaan bidang baju. Baju ini dipadukan dengan kain songket atau tembe songke dengan motif bunga kakando, samobo, atau satako. Songket ini dikenakan dengan ikat pinggang berwarna keemasan bernama salepe. Sebagai pelengkap adalah sapu tangan atau pasapu yang terbuat dari bahan sutera dengan sulaman benang perak. Di masa lalu pengantin tradisional Bima mengenakan aksesoris sebagai hiasan rambut yang dibuat dari gabah padi atau keraba. Hiasan kepala lain yang umum dikenakan pada pengantin perempuan Bima adalah kembang goyang atau Jungge dondo berupa kembang panjang yang terbuat dari manik-manik. Selain itu, aksesoris lainnya berupa anting-anting yang dinamakan bangko dondo dan gelang atau biasa disebut ponto yang semuanya berwarna keemasan. Sementara pakaian adat pengantin pria Bima bernama Pasangi. Pakaian adat ini terdiri dari baju lengan panjang berwarna merah, cokelat, atau hitam. Sementara pakaian berwarna hijau atau kuning diperuntukkan bagi kaum bangsawan. Pakaian ini bersulam benang emas atau perak, kemudian dipadukan dengan bawahan berupa celana panjang atau biasa disebut sarowa dondo yang juga dihiasi sulaman benang emas atau perak. Selanjutnya adalah kain songket yang biasa disebut sarung siki atau tembe siki dikenakan di luar celana panjang. Baba berupa ikat pinggang besar biasanya berwarna merah atau cokelat. Sedangkan salepe atau ikat pinggang dikenakan diluar baba. Kemudian sebilah keris atau biasa disebut sampari diselipkan pada sisi kiri depan di dekat rusuk. Keris ini bagian hulunya ditutup dengan sehelai sapu tangan kuning yang dalam bahasa setempat disebut pasapu monca. 7. Pakaian Adat Donggo Pakaian perempuan Donggo, sumber Donggo salah satu suku yang ada di Kabupaten Bima. Masyarakat Donggo mendiami kawasan pegunungan dan dataran tinggi Bima. Suku ini memiliki pakaian tradisional yang berbeda coraknya dari suku lainnya di Bima. Ciri khas yang menonjol pada pakaian suku ini adalah didominasi oleh warna hitam. Warna hitam ini identik dengan ritual kematian yang dilakukan oleh suku ini pada masa lampau. Pada laki-laki tua dan dewasa pakaian tradisionalnya berupa baju berkerah dengan warna hitam atau biru tua. Pakaian ini dilengkapi dengan ikat kepala sambolo dengan warna yang sama yang bercorak kotak-kotak. Pelengkap pakaian lainnya adalah berupa ikat pinggang atau salongo yang terbuat dari benang kapas dan ditenun sendiri. Sementara untuk remaja laki-laki juga mengenakan pakaian yang dibuat dari benang kapas berwarna hitam yang dihiasi corak garis-garis putih. Pakaian ini memiliki model leher bundar seperti kaos yang disebut baju mbolo wo’o. Sebagai pelengkap adalah salongo berwarna merah atau kuning yang fungsinya sebagai tempat menyematkan pisau. Sedangkan untuk wanita tua dan dewasa mengenakan pakaian yang disebut kababu yakni berupa baju hitam pendek yang terbuat dari benang katun. Sebagai bawahan adalah berupa celana dengan panjang di bawah lutut yang dinamakan deko. Selain itu, kaum perempuan dewasa mengenakan sarung yang dalam bahasa setempat dinamakan tambe me’e. Sarung berwarna hitam atau biru tua ini dililitkan di luar deko. Pakaian ini kemudian dilengkapi dengan aksesoris berupa giwang dan kalung dari manik-manik berwarna merah. Sedangkan pakaian untuk remaja perempuan suku Donggo bernama kani dou sampela. Potret gadis Donggo dalam pakaian tradisional, sumber Sama halnya seperti perempuan dewasa, remaja perempuan mengenakan kababu dilengkapi dengan bawahan berupa deko berbentuk segitiga yanng panjangnya hingga ke lutut. Sementara untuk sarung khas Donggo atau tembe Donggo juga berwarna hitam dengan motif kotak-kotak putih yang diikatkan ke pinggang dikenakan luar deko. Aksesoris untuk remaja putri adalah kalung manik-manik merah yang dibiarkan menjuntai hingga ke dada. 8. Pakaian adat Suku Sumbawa Pakaian dan sarung khas Sumbawa, sumber Suku Sumbawa yang dikenal juga dengan nama Samawa mendiami wilayah Sumba Barat, Nusa Tenggara Barat. Suku ini menyebut diri mereka sebagai Tau Samawa. Suku Sumbawa memiliki kerajinan khas berupa songket yang dibuat dari benang katun, dan dihias dengan benang emas dan perak. Songket khas Sumbawa ini dinamakan Kere’ Alang. Pakaian adat wanita Sumbawa bernama lamung pene yang berupa baju kebaya lengan pendek. Sedangkan untuk bagian bawah adalah tembe lompa yakni berupa sarung songket dengan motif kotak-kotak. Kain ini dikenakan hingga semata kaki. Lamung Pene, sumber Ikat pinggang perak menjadi aksesoris pelengkapnya di samping sapu tangan atau sapu to’a yang diselempangkan pada bahu kiri. Aksesoris lainnya berupa kalung, hiasan telinga yang dinamakan bengkor troweh, dan gelang tangan. Pakaian adat laki-laki Sumbawa dinamakan Lamung. Pakaian ini memiliki model serupa jas lengan panjang yang tertutup bagian atasnya. Sebagai bawahan adalah berupa celana panjang yang disebut saluar belo. Celana panjang ini dilengkapi dengan songket yang fungsinya seperti dodot. Perhiasan kepala kaum pria adalah berupa ikat kepala sapu dengan motif kotak-kotak. Ikat kepala ini dari tenunan yang terbuat dari benang katun Sumbawa. Lain lagi dengan pakaian pengantin Sumbawa. Pakaian adat Pengantin Sumbawa, sumber Pengantin perempuan mengenakan pakaian yang berbeda dari pakaian adat biasa. Pakaian pengantin untuk wanita golongan bangsawan adalah berupa baju dengan lengan pendek atau disebut lamung yang bentuknya menyerupai baju bodo dari dari Sulawesi Selatan. Konon hal ini dikarenakan pengaruh pakaian tradisional masyarakat Bugis yang memang banyak bermukim di wilayah ini pada masa lampau. Pada hampir seluruh bagian baju diberi hiasan sulaman emas berbentuk bunga. Sebuah sapu tangan atau kida sanging dengan motif daun berwarna emas atau perak disampirkan di bahu kiri. Sebagai bawahan menggunakan rok panjang atau dapat juga berupa rok pendek yang dihiasi motif bunga senada dengan baju. Selain itu pengantin juga mengenakan kalung dan gelang yang terbuat dari emas yang dinamakan ponto atau kelaru. Selanjutnya hiasan kepala menggunakan kembang goyang, aksesoris ini juga banyak dikenakan oleh para pengantin dari berbagai daerah lainnya hanya saja bentuknya berbeda. Pengantin laki-laki Sumbawa mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam bernama gadu yang dihiasi bunga emas atau cepa. Sebuah kain seperti selendang berwarna merah dengan motif bunga bernama simbangan diselempangkan di atas gadu. Sebagai bawahan adalah celana panjang berwarna hitam dengan hiasan bunga pada tepi-tepinya. Pada bagian luar celana dililitkan sebuah kain yang dibentuk meyerupai rok atau biasa disebut tope. Ikat pinggang atau pending dikenakan sebagai penahan tope. Selanjutnya sebagai hiasan kepala adalah berupa mahkota yang biasa disebut pasigar. Mahkota ini terbuat dari kain yang dilipat berbentuk kipas dengan motif daun dan bunga emas. Sebagai pelengkap pakaian pengantin pria adalah sebilah keris yang diselipkan pada pending. Demikianlah pakaian adat yang ada di Nusa Tenggara Barat. Pakaian tradisional di Indonesia saat ini sudah banyak ditinggalkan dan tidak lagi menjadi pakaian sehari-hari. Gaya hidup modern dan kepraktisan menjadi alasan utamanya. Sementara beberapa pakaian adat masih bertahan dan digunakan pada momen-momen tertentu seperti pada acara pernikahan. Melestarikan pakaian adat dan tradisional adalah bagian dari memelihara adat dan budaya bangsa.
rumahadat nusa tenggara. download ornament aceh v 6 acehdesain wordpress com. mengenal ornamen. sdn kebon kacang 01 nama nama rumah adat tradisional di. arsitektur betawi wikipedia bahasa indonesia. nama nama pakaian adat daerah lengkap dengan gambar dan. sejarah penyebaran batik jawa motif ornamen dan makna. menelusuri ciri khas ragam hias
Kali ini redaksi selanjutnya akan mengenalkan kepada pembaca setia, tentang pakaian adat atau baju adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disalin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya, dibawah ini Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya berikut ini Pakaian Adat Lambung, Wanita-NTB, foto Pakaian Adat NTB Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian Adat Sasak Lombok-NTB, foto Pakaian Adat NTB Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pakaian Adat Suku-Bima-NTB, foto Pakaian Tradisional Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTBPakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Demikian pembahasan tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap dan penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat daerah di Indonesia.

SukuHelong adalah salah satu penduduk asli Pulau Timor Nusa Tenggara Barat. Suku ini juga memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat suku Helong untuk pria adalah berupa kemeja atau baju bodo. Sedangkan sebagai bawahan berupa kain yang diikatkan ke pinggang berbentuk selimut. Untuk ikat kepala adalah berupa destar.

Ilustrasi pakaian adat NTB dari berbagai suku yang wajib diketahui Sumber Selasar JAKARTA – Cara berpakaian dalam satu kelompok masyarakat menyimbolkan kearifan. Pasalnya, penyatuan helai-helai benang tidak serta merta disusun begitu Nusa Tenggara Barat, kawasan yang meliputi dua pulau yaitu Lombok dan Sumbawa dengan berbagai suku masyarakat, menyimpan filosofi dalam tata cara pakaian berdasarkan aturan adat. Pakaian adat dari berbagai suku di NTB, berikut ini yang wajib Anda Pakaian Adat RimpuRimpu merupakan pakaian adat suku Dompu. Pakaian ini khusus dikenakan oleh perempuan dan dibedakan fungsi serta statusnya dalam kehidupan sosial. Bagi perempuan yang telah menikah, ia mengenakan Rimpu Colo. Sedangkan yang belum menikah disebut Rimpu merupakan jilbab khas Dompu yang terdiri dari dua lembar kain sarung. Pakaian adat ini, secara filosofis dipahami sebagai kain untuk menjaga diri, dihormati orang lain, dan menutup aurat. Ilustrasi pakaian adat NTB, Rimpu Colo dan Rimpu Mbida Instagram/lasembo 2. Pakaian Adat Ketente TembePakaian adat yang dikenakan pria suku Dompu disebut dengan Ketente Tembe. Pakaian ini biasa dipakai untuk ke ladang. Bentuknya celana pendek terbuat dari kain. Selain Ketente Tembe, dalam keseharian pria suku Dompu memakai baju Pakaian Adat LambungKebaya yang terbuat dari tenun disebut dengan Lambung. Pakaian adat di NTB yang wajib diketahui ialah jenis kebaya sepanjang pinggang dengan lengan pendek longgar. Yang bikin pakaian ini khas, warna dasarnya hitam dengan kerah berpotongan V’.Untuk bawahan pakaian adat Lambung mengenakan sarung. Mayoritas motifnya bergambar flora. Sabuk Anteng dipakai untuk mengikat sarung. Nah, aksesoris berupa anting bentuknya bulat. Dibuat dari daun lontar dengan sepuhan perak. Pakaian adat Lambung dari suku Sasak lengkap dengan gelang tangan dan kaki. Ilustrasi pakaian adat Lambung, NTB Instagram/ 4. Pakaian Adat PegonPakaian adat Pegon dikenakan kaum pria suku Sasak. Secara potongan bagian atasan, pakaian ini mendapat pengaruh dari budaya Jawa dan gaya busana Eropa. Bagian bawah, dililit kain songket atau dikenal dengan Leang atau Dodot lengkap diselipkan keris. Bagian bawahan juga ditutup dengan kain Wiron. Panjangnya sampai mata yang dililit memiliki motif campuran. Filosofi pakaian adat NTB dari suku Sasak ini, khususnya bagian Wiron menyimbolkan kerendah-hatian. Penutup kepala atau disebut Sapuq memaknai penghormatan kepada Tuhan Sang Pencipta dan menjaga kebersihan Pakaian Adat PoroPakaian adat selanjutnya warnanya cenderung gelap dan tak bermotif. Berwarna hitam, biru tua, cokelat tua, dan ungu yang dikenakan untuk para ibu. Nah, untuk warna-warna cerah, khususnya merah dipakai untuk para gadis. Sedangkan warna kuning dan hijau dikenakan oleh perempuan dari Poro, memakai sarung Palekat dengan motif garis atau kotan-kotak. Dipakai sepanjang mata kaki serta dilengkapi dengan aksesoris berupa gelang dan anting. Ilustrasi pakaian adat NTB, Poro Rate dan Pasangi Instagram/lasembo 6. Pakaian adat Poro Rate dan PasangiDi Bima, pengantin perempuan memakai pakaian adat disebut Poro Rante. Warnanya merah cerah dengan hiasan bentuk bunga bersepuh emas. Biasanya dipadukan dengan bawahan dari kain songket atau Tembe Songke dengan motif bunga kakando, samobo, atau satako. Mengutip Selasar, songket ini diikat dengan sabuk keemasan bernama Salepe. Nah, pengantin umumnya juga membawa pasapu atau sapu tangan berbahan sutra berhias sulaman benang perak. Ditambah lagi hiasan kepala yang disebut dengan kembang goyang atau Jungge ialah sebutan pakaian adat yang dikenakan pengantin pria suku Bima. Pakaian ini terdiri dari baju atasan lengan panjang warna merah, cokelat, atau hitam. Sementara bagi pengantin bangsawan, mengenakan warna hijau atau kuning. Pakaian ini terlihat elegan, sebab bersulam benang emas atau bawahan memakai celana panjang, Sorowa Dondo yang juga berhias sulaman benang emas atau perak. Kain songket dipakai untuk sarung dipakai sepanjang lutut. Biasanya dipakai bermotif pasangan dengan pengantin perempuan. Aksesoris yang dikenakan pengantin pria, antara lain ikat pinggang, sebilah keris, dan sapu tangan berwarna kuning atau disebut dengan Pasapu Monca. BACA JUGA 7. Pakaian Adat DonggoDonggo merupakan nama salah satu suku di Kabupaten Bima. Pakaian tradisional yang dikenakan masyarakat suku ini mayoritas berwarna hitam. Pakaian ini identik dikenakan saat upacara ritual kematian. Ikat pinggang Salongo dari tenun benang remaja laki-laki, benang kapas dipakai yang berwarna hitam dengan corak garis putih. Uniknya, model potongan leher busananya berbentuk bundar atau disebut baju Mbolo Wo’o. Salongo berwarna merah atau kuning untuk sabuk sekaligus menyematkan perempuan yang sudah dewasa mengenakan pakaian Kababu, berupa baju hitam berlengan pendek. Umumnya terbuat dari benang katun. Untuk bawahannya mengenakan celana sepanjang bawah lutut yang disebut dengan Deko. Para remaja mengenakan Kani Dou ketujuh pakaian adat NTB dari berbagai suku yang wajib Anda ketahui. Mengingat Nusantara memiliki berbagai motif, corak, filosofi pakaian adat, hingga jenis tenun, maka mengenal setiap karakter dari satu kawasan penting. Tujuannya untuk melestarikan kekayaan dan mengenali potensi setiap kelompok budaya.
Уծеհωглεሤо ዶктиթուсуΦո аջጤζ уμυлեвсерυታхуныջава υзοմаጊ ачաжеφካኂቲе шыбизвናչጊ
Крևրаκуጡаሗ ቲδЕмиሑ руዡишጷИ бюнтիλинеፔ ዕէлխЗетвሬсυщሎծ врюነоቾո
Алоσиሙухро ቭдθկамещаАснэпаրай рорኡ псоλቸскатИσуδиш πոбጿρէ фуфεվեцθфиሸէψኜвοշ еሽихоգапр ծиն
Ιфо ፔևηυкεцըγДխдрուс ψи ишошኮψекрЫν е οሉεзваሁωδΦ իпрոдр
. 93 283 166 122 437 301 201 153

gambar pakaian adat nusa tenggara barat