Halini sesuai dengan pengertian konstitusi yang diberikan oleh E.C.S. Wade dalam bukunya Constitutional Law, yang menyatakan konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokoknya cara kerja badan-badan tersebut (Huda,2010;143, Budiardjo,2008;170, Kusnardi
Kumpulan Soal PG Perkembangan Masyarakat dan Negara pada Masa Orde Baru 1. Pada awal berdirinya ASEAN diprakarsai oleh ....a. 4 negarab. 5 negarac. 6 negarad. 7 negara2. Berikut ini yang bukan termasuk hasil pembangunan Orde Baru yang dapat dinikmati rakyat Indonesia adalah ....a. Swasembada berasb. Perubahan struktur ekonomic. Kebebasan persd. Perkembangan ekspor3. Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal ....a. 28 Agustus 1966b. 28 September 1966c. 28 Oktober 1966d. 18 November 19664. Kelemahan Orde Baru adalah….a. Tidak melaksanakan gerakan reformasi diseluruh bidang kehidupanb. Tidak menyadari pentingnya kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesiac. Tidak mampu menyelenggarakan pemilu yang berdasarkan asas luberd. Tidak mampu meratakan hasil pembangunan5. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Indonesia kembali menjadi anggota PBB, yaitui pada tanggal 28 September 1966 dan juga memulihkan hubungan dengan negara….a. Filiphinab. Singapurac. Malaysiad. Sri Lanka6. Di bawah ini terdapat negara-negara anggota pada awal pembentukan ASEAN, kecuali….a. Malaysiab. Filipinac. Singapurad. Brunei Darussalam7. Tujuan jabatan pimpinan DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif adalah ....a. Agar terjadi pemerataanb. Agar tidak ada rangkap jabatanc. Agar DPR-GR tidak terlalu beratd. Dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 19458. Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah ....a. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966b. Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966c. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966d. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/19669. Ketetapan MPR yang berisi tentang pembubaran PKI dan pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang adalaha. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966b. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966c. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966d. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/196610. Arti penting Sidang umum IV/MPRS 1966 pada Orde Baru adalah ....a. Landasan awal Orde Baru berhasil ditegakkanb. Tuntutan Tritura berhasil terjawabc. Berakhirnya Kabinet Dwikorad. PKI tidak bubar11. Prioritas petama dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun adalah ....a. Sektor perdaganganb. Sektor pertanianc. Sektor kesehatand. Sektor kesehatan12. Bangsa Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada tahun ....a. 1980b. 1981c. 1982d. 1984Kunci Jawaban1. b. 5 negara2. c. Kebebasan pers3. b. 28 September 19664. b. Tidak menyadari pentingnya kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia5. c. Malaysia6. d. Brunei Darussalam7. d. Dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 19458. d. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/19669. d. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/196610. b. Tuntutan Tritura berhasil terjawab11. b. Sektor pertanian12. d. 1984
Tujuanjabatan pimpinan DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif adalah . a. Agar terjadi pemerataan b. Agar tidak ada rangkap jabatan c. Agar DPR-GR tidak terlalu berat d. Dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 1945 8. Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah . Baca Juga Soal Tentang Sejarah Kebudayaan Dunia + Kunci JawabanSoal soal pelajaran sejarah tulisan ini, berisikan materi tentang Perkembangan Masyarakat dan Negara pada Masa Orde Baru. Dan contoh soal PG Sejarah kelas xii semester satu bagian ke lima, merupakan lanjutan dari Contoh Soal Pilihan Ganda Sejarah Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban bagian ke-4 soal nomor 46-60. Berikut, contoh soal pilihan ganda sejarah kelas xii semester 1 dengan jawabannya, dimulai dari soal nomor 61 sampai dengan 75. 61. Tujuan jabatan pimpinan DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif adalah .... a. agar terjadi pemerataan b. agar tidak ada rangkap jabatan c. agar DPR-GR tidak terlalu berat d. agar presiden tidak tersaingi DPR-GR e. dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 1945 Jawaban e 62. Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah .... a. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 b. Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 c. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 d. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 e. Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966 Jawaban d 63. Ketetapan MPR yang berisi tentang pembubaran PKI dan pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang adalah a. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 b. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 c. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 d. Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 e. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 Jawaban e 64. Arti penting Sidang umum IV/MPRS 1966 pada Orde Baru adalah .... a. landasan awal Orde Baru berhasil ditegakkan b. tuntutan Tritura berhasil terjawab c. berakhirnya Kabinet Dwikora d. PKI tidak bubar e. Supersemar tidak berlaku lagi Jawaban b 65. Dibawah ini adalah tindakan Letjen Soeharto untuk memenuhi tuntutan Tritura, kecuali .... a. tanggal 12 Maret 1966 mengeluarkan surat keputusan berisi pembubaran dan pelarangan PKI b. mengamankan beberapa menteri yang diduga terlibat G-30-S-PKI c. membentukan Kabinet Dwikora yang disempurnakan lagi d. membersihkan tokoh-tokoh pimpinan MPR dan DPR-GR e. merevisi ajaran nasakom Jawaban e 66. Tujuan utama Kabinet Ampera disebut .... a. membubarkan PKI b. menciptakan stabilitas politik dan ekonomi c. menegakkan supremasi hukum dan ekonomi d. memberantas korupsi e. memperbaiki struktur politik Jawaban b 67. Program yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut .... a. Caturkarya Kabinet Ampera b. Caturkarsa Kabinet Ampera c. Puncakarya Kabinet Ampera d. Puncakarsa Kabinet Ampera e. Saptakrasa Kabinet Ampera Jawaban a 68. Salah satu program kerja Kabinet Ampera adalah .... a. memperbaiki perikehidupan rakyat b. menurunkan inflasi dan harga bahan pokok c. mengembalikan kewibawaan pemerintah d. merealisasikan tuntutan Tritura e. membantu perjuangan antirasialisme dan nepotisme Jawaban a 69. Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jendral Soeharto adalah pada tanggal .... a. 20 Februari 1967 b. 21 Februari 1967 c. 22 Februari 1967 d. 23 Februari 1967 e. 24 Februari 1967 Jawaban a 70. Menurut Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 meyatakan jika presiden berhalangan yang berhak menjalankan fungsi presiden adalah .... a. wakil presiden b. sekretaris negara c. menteri dalam negeri d. pemegang Supersemar e. menteri pertahanan Jawaban a 71. Prioritas petama dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun adalah .... a. sektor perdagangan b. sektor pertanian c. sektor kesehatan d. sektor kesehatan e. perdagangan dan industri Jawaban b 72. Bangsa Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada tahun .... a. 1980 b. 1981 c. 1982 d. 1983 e. 1984 Jawaban e 73. Pada awal berdirinya ASEAN diprakarsai oleh .... a. 4 negara b. 5 negara c. 6 negara d. 7 negara e. 8 negara Jawaban b 74. Berikut ini yang bukan termasuk hasil pembangunan Orde Baru yang dapat dinikmati rakyat Indonesia adalah .... a. swasembada beras b. perubahan struktur ekonomi c. kebebasan pers d. perkembangan ekspor e. perkembangan investasi Jawaban c 75. Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal .... a. 28 Agustus 1966 b. 28 September 1966 c. 28 Oktober 1966 d. 18 November 1966 e. 28 Desember 1966 Jawaban b Lanjut ke soal nomor 76-90 => Contoh Soal Pilihan Ganda Sejarah Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban Part-6 SumberDalamsystem liberal, kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dipisahkan (sparate of power atau pemisahan kekuasan). Kepala negara/presiden langsung dipilih oleh rakyat (contoh Amerika Serikat). Dalam demokrasi liberal pemerintah dipegang oleh partai yang menang dalam pemilihan umum, sedangkan partai yang kalah menjadi pihak oposisi.
Ma égitimité c’est le Président de la république » annonçait Jean-Pierre Raffarin dans les années 2002 en parlant de sa fonction de Premier ministre sous la présidence de Jacques Chirac. C’est au fil du temps que le statu de Chef du Gouvernement a prit la forme de second du Président. Initialement et comme l’a prévu la Constitution de la Vème République, élaborée principalement par Michel Debré, le pouvoir exécutif est incarné par deux figures prépondérantes que sont le premier ministre, véritable Chef du Gouvernement sur la base de l’article 21, et le Président de la république, arbitre ational d’après l’article 5. Ce sont les idées de Charles De Gaulle, principalement celles du 16 Juin 1946 qui s pouvoir exécutif bicé ale bl précédentes républiq d’un Gouvernement org scours de Bayeux e en place d’un celui sous les r les constituants chique, laissant la direction de la politique gouvernementale au Premier ministre, se résume par la pratlque à une suprématie présidentielle. Cela s’explique par habitude qu’ont prit les Présidents, suite aux multiples périodes de fait majoritaire, d’user d’une lecture présidentialiste de la Constitution, à leur profit. C’est dans ces circonstances là que le Président de la république se dote de tout pouvoirs. Reprenons la citation de Nicolas Sarkozy, Président actuel, qui illustre bien les rôles respectifs que détiennent en réalité les d Swlpe to vlew nexr page deux têtes pensante du Gouvernement français Le premier ministre est un collaborateur, le patron c’est moi On est bien loin du simple rôle d’arbitre du Chef de l’État. C’est rarement et seulement en période de cohabitation, plus précisément lorsque le Président partage ses pouvoirs avec un Premier ministre issu une majorité parlementaire opposée à sa couleur présidentielle, que l’on peut réitéré la notion de Gouvernement dyarchique. C’est le cas où le Président ne peut dépasser les pouvoirs que lui confère la lettre de la Constitution et où le premier ministre détient un rôle prépondérant. La France n’a connu que trois périodes de cohabitation, deux sous François Mitterrand, en 1986 son premier ministre étant Jacques Chirac, en 1993, Edouard Balladur et enfin lorsque Mr. J. Chirac présldent en 1997 est contraint de nommer Lionel Jospin. C’est l’enchainement de périodes de fait majoritaire qui a lairement défini le rôle du Premier ministre comme subalterne, allant même jusqu’à donner naissance à une volonté pou certains de faire disparaître le Chef du Gouvernement. Souvent trop caché derrière la lumière du Président, il existe en effet une fâcheuse tendance à l’oubli de l’importance du poste de Premier ministre. Il semble intéressant de réfléchir sur sa place au sein du Gouvernement mais surtout face au président. Comment sont caractérisés et comment se concrétisent les pouvoirs propres et partagés du Président de la république et du Premier ministre sous la Vème république ? En quoi en pratique, la collaboration obligatoire entre ces derniers peut parfois être république ? En quoi en pratique, la collaboration obligatoire entre ces derniers peut parfois être qualifiée de variable et même conflictuelle ? Il semble nécessaire pour répondre ? ces questions d’étudier en premier lieu l’organisation des pouvoirs entre les deux têtes de l’exécutif d’après la lettre de la Constitution l puis de se pencher sur l’importance du rôle de la majorité parlementaire dans Vexercice réelle des prérogatives gouvernementales Il. l. La Constitution du 4 octobre 1958, une République française yarchique qui instaure un chef de l’État arbitre et un chef du Gouvernement responsable. La Constitution de la Vème république dote son Président de pouvoirs qui nécessitent l’accord du Gouvernement, en d’autres termes, un contreseing ministériel obligatoire. Elle lui accorde toutefois des pouvoirs propres qui ne sont pas soumis à l’obligation de collaboration avec le Premier ministre. Il en est de même réciproquement. Ainsi, Président et Premier ministre disposent de pouvoirs propres et de pouvoirs partagés. A. Les deux piliers centraux de la nation disposant de pouvoirs propres.. La Constitution de 1958 dote le Chef de l’État et le Chef du Gouvernement de pouvoirs bien distincts. Il existe une liste des pouvoirs propres du Président, certains principaux sont énoncés à l’article 5 Le Président de la République veille au respect de la constitution. Il assure le fonctionnement régulier des pouvoirs publics ainsi que la continuité de l’Etat. Il est le garant de l’indépendance nationale, de l’intégrité du territoire et du respect des trai est le garant de l’indépendance nationale, de l’intégrité du territoire et du respect des traités ». La légitimité acquise par le Chef de l’État depuis son élection au suffrage universel direct en 1962, sous la présidence du Général De Gaulle, le passage du septennat au quinquennat, le changement du calendrier législatif qui favorise l’émergence d’une majorité proche de celle du parti du Président et les multiples périodes majoritaires tendent vers un net élargissement des pouvoirs du Président. Toutefois, il ne peut exercer seul. Il est important de préciser que son Premier ministre a la responsabilité des conséquences de ses actes, le Président étant irresponsable politiquement. Par ailleurs, la ettre de la Constitution attribue au Chef du Gouvernement des pouvoirs étendus définis par les dispositions de l’article 21, Le Premier Ministre dirige l’action du Gouvernement. Il est responsable de la défense nationale et assure l’exécution des lois. Sous réserve des dispositions de l’article 13, il exerce le pouvoir réglementaire et nomme aux emplois civils et militaires Les prérogatives du Chef du Gouvernement peuvent en ce sens être considerés comme un contrepoids aux pouvoirs présidentiels, mais cela, exclusivement en période de cohabitation, ce que nous étudierons dans une deuxième parti. Enfin, le fait que le Chef de l’État soit soumis au contreseing de son ministre et soit contraint à partager un certain nombre de pouvoirs avec celui-ci, pose en quelques sorte des limites nécessaires à la pratique présidentielle. B. ainsi que des pouvoirs partagés qu’ils limites nécessaires à la pratique présidentielle. B. ainsi que des pouvoirs partagés qu’ils assument en collaboratlon. François Fillon, premier ministre du Président actuel Nicolas Sarkozy qualifie leur duo de la manière suivante, on est complémentaire, le Président décide, prend les orientations t le Premier Ministre met en oeuvre, c’est le style de la Vème République En effet, en période de fait majoritaire, le Chef de l’État gouverne » et le Chef du Gouvernement exécute. Cependant et la complémentarité entre le président et le premier ministre ne se manifestent pas seulement du fait du rôle dexécutant du Premier ministre mais également par l’existence de pouvoirs de collaboration entre eux. Outre le contreseing des actes du Président qu’annonce l’article 19 de la Constitution, le premier ministre est aussi chargé de sa suppléance en cas d’empêchement comme l’annonce Particle 21. La suppléance concerne la présidence des conseils et comités supérieurs de la défense nationale et celle du conseil des ministres. De plus, d’après particle 12 le président est tenu de recueillir l’avis du Premier ministre dans le cadre de la dissolution de l’Assemblée Nationale et la mise en œuvre des pouvoirs extraordinaires de l’article 16. Enfin, le Chef du Gouvernement peut faire des proposition au Chef de l’État concernant la nomination et la démission des ministres comme le dispose l’article 8, il peut également proposer la tenu d’une session extraordinaire sur la base de l’article 29, de même concernant la évision de la Constitution, comme le dispos la base de l’article 29, de même concernant la révision de la Constitution, comme le dispose l’article 89. Illustrons ce propos avec des exemples de gouvernements hors cohabitation. C’est par exemple Georges Pompidou qui a incité le président Charles De Gaulle à provoquer la dissolution de 1 968, et c’est aussi Pierre Mauroy qui persuada François Mitterrand de prendre le tournant de la rigueur et d’écarter la sortie du système monétaire européen » d’après les mots de Jean Massot, Président de Section honoraire au Conseil d’État. Par ailleurs, on verra qu’en pratique, le partage dyarchique des pouvoirs gouvernementaux dépend surtout des circonstances polltiques et notamment de la distinction entre les périodes de fait majoritaire et celles de cohabitation. Il. Un régime dyarchique qui s’avère en pratique être à double facette Le bicéphalisme dyarchique peut se résumé par une collaboration entre le Président de la république et le Premier ministre. Toutefois il faut distinguer une hiérarchie entre ces deux têtes de l’exécutif, celle-ci étant déterminée par la majorité parlementaire. A. n présidentialisme absolu où la domination suprême du chef de l’État en période majoritaire. La collaboration entre un Premier Ministre subordonné, issu de la même majorité que le Président est étroite. On pourrait même clairement parler de dépendance du Gouvernement. L’article 8 de la Constitution dispose que Le Président de la République nomme le Premier ministre. Il met fin à ses fonctions sur la présentation par celui-ci de la démission du Gouvernement. 0Sur la propositio ses fonctions sur la présentation par celui-ci de la démission du Gouvernement. Sur la proposition du Premier ministre, il nomme les autres membres du Gouvernement et met fin ? leurs fonctions La pratique présidentialiste de ces dlspositions a entrainé l’affaiblissement voir même la suppression de ce que fon appelait initialement la dyarchie gouvernementale. L’enchainement de périodes majoritaire marque le passage du Président arbitre prévu par la Constitution de 1958 au Président puissant, qui gouverne ». Cest l’instauration de l’élection du Chef de l’État au suffrage universel direct qui lui vaudra une réelle légitimité populaire. Le raisonnement de Jean Massot, illustre lairement cet idée . c’est le Président qui détermine cette polltique ou, d’ailleurs plus exactement qul la falt approuver par le peuple à l’occasion de son élection. c’est le Premier ministre qui va la conduire, en la faisant mettre en œuvre par la majorité législative ». Certes soumis, le Chef du Gouvernement est pourtant nécessaire à l’aboutissement de la politique présidentielle. De même, il a un rôle primordial en tant que responsable de la politique du Président, pour reprendre les expressions du Président de Section honoraire au Conseil d’État, il lui sert de aratonnerre tout en étant un subordonné dévoué Charles De Gaulle lui même affirma, l’importance de cette responsabilité, là pour épargner au Chef de l’État d’être absorbé, sans relâche et sans limite, par la conjoncture politique, parlementaire, économique et administrative La pratique tend à une prééminence conjoncture politique, parlementaire, économique et administrative La pratique tend à une prééminence du président voire à un présidentialisme majoritaire. Pourtant en cohabitation, c’est clairement le Chef du Gouvernement qui commande. B. La période de cohabitation, un présidentialisme neutralisé, une préservation de la dyarchie et une réelle confrontation des deux têtes de l’exécutif. En période de cohabitation, la lecture de la Constitution se fait à la lettre, le Gouvernement est autonome et se distingue donc du Président. Ce dernier n’est d’ailleurs pas le chef, il est contraint d’exercer son pouvoir en travaillant avec un Parlement de tendance politique contraire et ne peut donc pas imposer sa volonté et se doter du pouvoir de gouverner Il semble important de reprendre la théorie du texte constitutionnel qui ote le Président de pouvoirs mineurs face aux propositions du Gouvernement. Reprenons l’idée de J. Massot c’est bien le Premier ministre et non le Président qui, par exemple, engage la responsabilité du gouvernement devant le parlement et assure l’exécution des lois. La seule ambiguïté provient de ce que les décisions les plus importantes de l’exécutif sont prises en conseil des ministres et que ce dernier, par une exception bien française, est présidé par le Président de la république On constate clairement que le Premier ministre est fort, étant le eader d’une majorité parlementaire opposée au Président, on pourrait presque parler de rapport de force, de rivalité juridique et politique. D’autant plus qu’en période de cohabitation force, de rivalité juridique et politique. D’autant plus qu’en période de cohabitation, les réunions en conseil des ministres ne fait plus exception, c’est le Chef du Gouvernement qui a en pratique le rôle dominant d’arbitre. On pourrait alsément parler d’un effacement partiel du Président de la République derrière son Ministre le Chef de rÉtat étant chef de l’opposition arlementaire, la fonction présidentielle est strictement cantonnée dans le cadre d’arbitrage. Par ailleurs, une autre difficulté suwient concernant le contreseing obligatoire. En période normale, le contreseing ministériel s’obtient facilement puisque le Président de la république a le soutient de FAssemblée Nationale. En revanche, en cohabitation et surtout lorsqu’il y a désaccord, les négociations se font rudes, notamment concernant les décrets délibérés en conseil des Ministres puisque le Chef de l’État doit se plier aux décisions parlementaires. Toutefois, il existe la possibilité pour le Président d’utiliser sont droit de véto. Ainsi pour permettre une plus nette égalité entre les deux têtes du Gouvernement, comme l’a pensé Mr. Massot, il faudrait réécrire le texte de la constitution en déclarant que Le Président de la république détermine la politique de la nation. Le gouvernement la conduit sous le contrôle du Parlement » Toutefois, cela ne calmerait pas les confllts internes entre le Chef de l’État et le Chef du Gouvernement, puisque cette solution est impossible en période de cohabitation.
Tahun1966 tentang kedudukan MPR dan DPR-GR Pasal 19 Pimpinan MPRS tidak dapat dirangkap dengan jabatan-jabatan Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Jaksa Agung, Ketua dan Hakim-Hakim Anggota Mahkamah Agung, Ketua dan Anggota BPK, Ketua dan Anggota DPA, dan jabatan-jabatan lain. Demikian juga dengan Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966, posisi danSoal soal pelajaran sejarah tulisan ini, berisikan materi tentang Perkembangan Masyarakat dan Negara pada Masa Orde Baru. Dan contoh soal PG Sejarah kelas xii semester satu bagian ke lima, merupakan lanjutan dari Contoh Soal Pilihan Ganda Sejarah Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban bagian ke-4 soal nomor 46-60. Berikut, contoh soal pilihan ganda sejarah kelas xii semester 1 dengan jawabannya, dimulai dari soal nomor 61 sampai dengan 75. 61. Tujuan jabatan pimpinan DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif adalah ….a. agar terjadi pemerataanb. agar tidak ada rangkap jabatanc. agar DPR-GR tidak terlalu beratd. agar presiden tidak tersaingi DPR-GRe. dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 1945Jawaban e 62. Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah ….a. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966b. Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966c. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966d. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966e. Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966Jawaban d 63. Ketetapan MPR yang berisi tentang pembubaran PKI dan pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang adalaha. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966b. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966c. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966d. Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966e. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966Jawaban e 64. Arti penting Sidang umum IV/MPRS 1966 pada Orde Baru adalah ….a. landasan awal Orde Baru berhasil ditegakkanb. tuntutan Tritura berhasil terjawabc. berakhirnya Kabinet Dwikorad. PKI tidak bubare. Supersemar tidak berlaku lagiJawaban b 65. Dibawah ini adalah tindakan Letjen Soeharto untuk memenuhi tuntutan Tritura, kecuali …. a. tanggal 12 Maret 1966 mengeluarkan surat keputusan berisi pembubaran dan pelarangan PKIb. mengamankan beberapa menteri yang diduga terlibat G-30-S-PKIc. membentukan Kabinet Dwikora yang disempurnakan lagid. membersihkan tokoh-tokoh pimpinan MPR dan DPR-GRe. merevisi ajaran nasakomJawaban e 66. Tujuan utama Kabinet Ampera disebut ….a. membubarkan PKIb. menciptakan stabilitas politik dan ekonomic. menegakkan supremasi hukum dan ekonomid. memberantas korupsie. memperbaiki struktur politikJawaban b 67. Program yang dicanangkan Kabinet Ampera disebut ….a. Caturkarya Kabinet Amperab. Caturkarsa Kabinet Amperac. Puncakarya Kabinet Amperad. Puncakarsa Kabinet Amperae. Saptakrasa Kabinet AmperaJawaban a 68. Salah satu program kerja Kabinet Ampera adalah ….a. memperbaiki perikehidupan rakyatb. menurunkan inflasi dan harga bahan pokokc. mengembalikan kewibawaan pemerintah d. merealisasikan tuntutan Triturae. membantu perjuangan antirasialisme dan nepotismeJawaban a 69. Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan kepada Jendral Soeharto adalah pada tanggal ….a. 20 Februari 1967b. 21 Februari 1967c. 22 Februari 1967d. 23 Februari 1967e. 24 Februari 1967Jawaban a 70. Menurut Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 meyatakan jika presiden berhalangan yang berhak menjalankan fungsi presiden adalah ….a. wakil presidenb. sekretaris negarac. menteri dalam negerid. pemegang Supersemare. menteri pertahananJawaban a 71. Prioritas petama dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun adalah ….a. sektor perdaganganb. sektor pertanianc. sektor kesehatand. sektor kesehatane. perdagangan dan industriJawaban b 72. Bangsa Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada tahun ….a. 1980b. 1981c. 1982d. 1983e. 1984 Jawaban e 73. Pada awal berdirinya ASEAN diprakarsai oleh ….a. 4 negarab. 5 negarac. 6 negarad. 7 negarae. 8 negaraJawaban b 74. Berikut ini yang bukan termasuk hasil pembangunan Orde Baru yang dapat dinikmati rakyat Indonesia adalah ….a. swasembada berasb. perubahan struktur ekonomic. kebebasan persd. perkembangan ekspore. perkembangan investasiJawaban c 75. Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal ….a. 28 Agustus 1966b. 28 September 1966c. 28 Oktober 1966d. 18 November 1966e. 28 Desember 1966Jawaban b Lanjut ke soal nomor 76-90 => Contoh Soal Pilihan Ganda Sejarah Kelas 12 Semester 1 Beserta Jawaban Part-6
PosisiAhok di kursi Gubernur DKI disoal lantaran Ahok merupakan terdakwa. Pimpinan Komisi II DPR punya pandangan berbeda-beda terkait hal ini.
Kumpulan Soal Pilihan Ganda Materi Perkembangan Masyarakat dan Negara pada Masa Orde Baru 1. Prioritas petama dalam melaksanakan Pembangunan Lima Tahun adalah .... a. Sektor perdagangan b. Sektor pertanian c. Sektor kesehatan d. Sektor kesehatanJawaban b. Sektor pertanian 2. Bangsa Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada tahun .... a. 1980 b. 1981 c. 1982 d. 1984Jawaban d. 1984 3. Pada awal berdirinya ASEAN diprakarsai oleh .... a. 4 negara b. 5 negara c. 6 negara d. 7 negaraJawaban b. 5 negara 4. Berikut ini yang bukan termasuk hasil pembangunan Orde Baru yang dapat dinikmati rakyat Indonesia adalah .... a. Swasembada beras b. Perubahan struktur ekonomi c. Kebebasan pers d. Perkembangan eksporJawaban c. Kebebasan pers 5. Indonesia kembali menjadi anggota PBB pada tanggal .... a. 28 Agustus 1966 b. 28 September 1966 c. 28 Oktober 1966 d. 18 November 1966Jawaban b. 28 September 1966 6. Kelemahan Orde Baru adalah…. a. Tidak melaksanakan gerakan reformasi diseluruh bidang kehidupanb. Tidak menyadari pentingnya kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesiac. Tidak mampu menyelenggarakan pemilu yang berdasarkan asas luberd. Tidak mampu meratakan hasil pembangunanJawaban b. Tidak menyadari pentingnya kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia 7. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Indonesia kembali menjadi anggota PBB, yaitui pada tanggal 28 September 1966 dan juga memulihkan hubungan dengan negara….a. Filiphinab. Singapurac. Malaysiad. Sri LankaJawaban c. Malaysia 8. Di bawah ini terdapat negara-negara anggota pada awal pembentukan ASEAN, kecuali….a. Malaysiab. Filipinac. Singapurad. Brunei DarussalamJawaban d. Brunei Darussalam 9. Tujuan jabatan pimpinan DPR-GR dipisahkan dengan jabatan eksekutif adalah .... a. Agar terjadi pemerataan b. Agar tidak ada rangkap jabatan c. Agar DPR-GR tidak terlalu berat d. Dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 1945Jawaban d. Dalam rangka pemurnian pelaksanaan UUD 1945 10. Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah .... a. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 b. Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 c. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 d. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966Jawaban d. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 11. Ketetapan MPR yang berisi tentang pembubaran PKI dan pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang adalah a. Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 b. Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 c. Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 d. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966Jawaban d. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 12. Arti penting Sidang umum IV/MPRS 1966 pada Orde Baru adalah .... a. Landasan awal Orde Baru berhasil ditegakkan b. Tuntutan Tritura berhasil terjawab c. Berakhirnya Kabinet Dwikora d. PKI tidak bubarJawaban b. Tuntutan Tritura berhasil terjawab
KekuasaanMengangkat atau Menetapkan Pejabat Tinggi Negara. Secara eksplisit UUD 1945 hanya mencantumkan beberapa pejabat tinggi negara yang harus diangkat dan diberhentikan oleh presiden. Antara lain adalah; menteri-menteri, duta dan konsul. Namun, karena presiden mempunyai kewenangan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR, dan
DEMOKRASI TERPIMPIN 1. Istilah Demokrasi Terpimpin diperkenalkan oleh... A. M. Yamin B. Ki Hajar Dewantara C. Supomo D. Subandrio E. Syafruddin Prawiranegara 2. Ideologi Demokrasi Terpimpin dikenal dengan nama... A. Pancasila B. Manipol-USDEK C. Sapta Marga D. Ampera E. Nasakom 3. Demokrasi Terpimpin dicirikan sebagai berikut... A. Pemusatan kekuasaan di tangan Presiden Soekarno B. Membesarnya pengaruh PKI dan ABRI C. Penyelewengan di berbagai bidang D. Terjadinya konflik ideologis di dalam parlemen 4. Pada tahun 1960 Presiden Soekarno membubarkan Masyumi dan PSI karena keduanya dianggap terkait dengan... A. DI/ TII B. APRA C. Republik Maluku Selatan D. Peristiwa Andi Azis E. PRRI/ Permesta 5. Presiden Soekarno membubarkan DPR pada tahun 1960 dan mengubahnya menjadi... A. Deppernas B. Dewan Nasional C. DPR-GR D. Front Nasional E. MPRS 6. Lembaga yang melakukan oposisi pada masa Demokrasi Terpimpin adalah... A. KOTI B. Gerakan Rakyat Baru C. Pesatuan Perjuangan D. Liga Demokrasi E. Liga Muslimin 7. Kekacauan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin antara lain disebabkan... A. Penggolongan “Dana Revolusi” B. Sistem lisensi yang bersifat nepotisme C. Pembangunan proyek mercusuar D. Pengeluaran negara yang sangat besar 8. Pembakaran kedutaan dan rumah diplomat Inggris di Jakarta serta pemutusan hubungan diplomatik Indonesia – Inggris pada bulan Januari 1965 berhubungan dengan... A. Dukungan Inggris dan Malaysia bagi pelaksanaan Jejak Pendapat di Serawak dan Sabah B. Penolakan Indonesia terhadap penyatuan Singapura dan Malaysia Semenanjung dalam Federasi C. Penolakan Singapura dan Inggris untuk menyerahkan Serawak, Sabah, dan Brunei kepada Indonesia D. Pengumuman tentang akan dibentuknya Malaysia sebelum hasil jajak pendapat di Sabah dan Serawak dikeluarkan E. Pembubaran Maphilindo 9. Konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia yang berlangsung sejak pertengahan tahun 1963 diselesaikan dengan jalan perundingan pada tanggal 11 Agustus 1966. SEBAB Indonesia dan Malaysia bertekad untuk memulai kehidupan bernegara dan berpolitik bertetangga baik di kawasan Asia Tenggara demi kemakmuran bersama. 10. Pada masa Demokrasi Terpimpin, PKI telah berhasil membelokkan politik luar negeri Indonesia dari politik bebas-aktif menjadi politik luar negeri yang dekat dengan RRC. SEBAB Presiden Soekarno ingin mewujudkan gagasannya tentang dunia baru NEFO sebagai tandingan terhadap dunia lama OLDEFO. 11. Dalam rangka merebut kembali Irian Barat, Presiden Soekarno yang dirinya mengatasnamakan “ penyambung lidah rakyat ” telah menyerukan komando rakyatnya yang dikenal dengan sebutan... A. Dwi Komando Rakyat B. Tri Tuntutan Rakyat C. Tri Komando Rakyat D. Hati Nurani Rakyat E. Komando Gabungan Rakyat 12. Berikut ini adalah salah satu isi TRIKORA... A. Dukung aksi mogok buruh Indonesia B. Boikot produk-produk Belanda C. Bantu perjuangan rakyat Kalimantan Utara D. Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia E. Gagalkan pembentukan “Negara Papua” 13. Pada pertempuran Laut Aru, 15 Januari 1962, gugur salah seorang pimpinan ALRI, yaitu... A. Kolonel Sudomo B. Letkol Leo Wattimena C. Kolonel Ahmad Tahir D. Komodor Yos Sudarso E. Kolonel Laut Subono 14. Atas tekanan dari PKI, Presiden Soekarno membubarkan sejumlah organisasi, diantaranya... A. Manifes Kebudayaan B. Partai Murba C. Badan Pendukung Soekarnoisme D. Barisan Soekarno 15. Organisasi massa PKI di kalangan petani adalah... A. SOBSI B. HSI C. BTI D. CGMI E. Lekra 16. Surat kabar milik PKI adalah... A. Pedoman B. Berita Buana C. Asia Raya D. Abadi E. Harian Rakyat 17. Dengan dalih untuk mengintensifkan pelaksanaan Land Reform , maka PKI meningkatkan kegiatan-kegiatan yang terkenal dengan “aksi - aksi sepihak”. SEBAB PKI menyebutkan isu bahwa di dalam lingkungan Angkatan Darat terdapat “Dewan Jenderal” yang didukung oleh Amerika Serikat. 18. PKI dan Lekra secara keras mengecam Manifes Kebudayaan. SEBAB Manifes Kebudayaan dianggap menyebarkan paham yang bersifat “ humanis universal ”. 19. Pada bulan September 1964 sekelompok wartawan anti PKI yang dipimpin oleh Adam Malik membentuk... A. Partai Murba B. Lembaga Kebudayaan Nasional C. Sekretariat Bersama Golongan Karya D. Badan Pendukung Soekarnoisme BPS E. Barisan Soekarno Basoka 20. Dampak luas dari peristiwa G 30S/ PKI 1965 adalah... A. Dilarangnya ajaran Marxisme- Leninisme Indonesia B. Jatuhnya Presiden Soekarno dari kedudukannya C. Dibubarkannya PKI dan ormas-ormasnya D. Menguatnya posisi politik TNI – AD 21. Perhatikan informasi berikut! 1. Pengiriman Pasukan Garuda untuk bergabung dengan DK PBB 2. Pidato Presiden dikukuhkan sebagai GBHN 3. Pembubaran DPR hasil pemilu oleh Presiden 4. Indonesia menjadi salah satu pelopor berdirinya GNB Contoh konkret pelaksanaan Demokrasi Terpimpin yang tidak sesuai dengan UUD 1945 diantaranya adalah... A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 22. Dalam perjuangan pembebasan Irian Barat, puncak konferensi ekonomi berupa... A. Melakukan pemogokan buruh di perusahaan-perusahaan milik Belanda B. Melakukan pengambilalihan perusahaan-perusahaan milik Belanda C. Menghimpun dana untuk mendukung pelaksanaan Trikora D. Menasionalisasikan semua aset Belanda di Indonesia E. Dilaksanakannya nasionalisasi De Javasche Bank 23. Perhatikan informasi berikut! 1. Gagalkan pembentukan Negara Boneka Papua bentukan Belanda 2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum 4. Perhebat ketahanan revolusi di seluruh Indoneisa 5. Menyelenggarakan operasi militer pembebasan Irian Barat Trikora yang dicanangkan pada tanggal 19 Desember 1961 meliputi... A. 1, 2, dan 3 B. 1, 3, dan 4 C. 2, 3, dan 4 D. 1, 2, dan 4 E. 1, 3, dan 5 24. Peranan UNTEA dalam menyelesaikan masalah Irian Barat adalah... A. Badan penengah antara Amerika dengan Belanda mengenai masalah Irian Barat B. Penguasa pelaksana pemerintah sementara PBB di Irian Barat C. Tentara PBB yang diberi tugas mengatur pasukan pembebasan Irian Barat D. Tentara PBB yang diberi tugas mengatur pasukan pembebasan Irian Barat E. Menyerukan TRIKORA ke seluruh wilayah Indonesia oleh PBB 25. Tritura yang kedua berisi... A. Perbaikan ekonomi B. Retool Kabinet Dwikora C. Pembubaran Barisan Soekarno D. Pembubaran Kabinet Gotong Royong E. Pembubaran PKI dan ormasnya 26. Ciri pokok Demokrasi Terpimpin adalah sebagai berikut, kecuali... A. Pemasyarakatan ajaran-ajaran Presiden Soekarno B. Kedudukan lembaga tinggi negara cenderung di bawah presiden C. Partai-partai dapat menciptakan suasana demokratis D. Kedudukan presiden amat kuat dalam pemeritahan E. Orientasi sistem ekonomi yang sesuai dengan Manipol USDEK
. 436205325466294188440261
tujuan jabatan pimpinan dpr gr dipisahkan dengan jabatan eksekutif adalah