Desinfeksimerupakan metode Kimiawi yang dilakukan untuk mensterilkan peralatan medis menggunakan bahan - bahan kimia yang bersifat desinfektan seperti : Etil Alkohol 70% atau 95% Aldehid dengan jenis glutraldehid atau formaldehid Halogen seperti Clorin dan Iodine Golongan logam berat seperti Air Raksa (tidak direkomendasikan)
Unduh PDF Unduh PDF Sampai saat ini, teknologi sterilisasi yang paling maju adalah perangkat pensterilan yang biasanya hanya ditemukan di rumah sakit besar. Namun, dewasa ini permintaan terhadap teknologi sterilisasi yang lebih canggih semakin meningkat dalam berbagai profesi. Dengan mengikuti beberapa langkah sederhana, Anda bisa mendapatkan instrumen yang bersih, steril dan dapat digunakan untuk situasi medis apa pun. 1 Pindahkan instrumen. Instrumen yang sudah digunakan harus dikumpulkan dan dipindahkan dari area tempat instrumen itu digunakan. Bawalah instrumen ke area yang memang difungsikan sebagai tempat melakukan dekontaminasi di lingkungan Anda, seperti Area Dekontaminasi di Instalasi Pusat Sterilisasi. Langkah ini akan membantu mengurangi kemungkinan kontaminasi pada area pribadi atau permukaan lain di ruang kerja. Instrumen harus dibungkus saat dipindahkan menggunakan kereta, wadah tertutup, atau kantong plastik.[1] 2 Kenakan pakaian yang tepat. Sebelum menangani instrumen yang terkontaminasi, Anda harus mengenakan pakaian yang tepat. Pekerja yang bertugas di area dekontaminasi harus mengenakan pakaian yang melindungi, seperti scrub atau pakaian tahan air lainnya. Anda juga harus mengenakan pelindung wajah, sarung tangan plastik atau karet, dan penutup kepala atau penutup lainnya. Anda mungkin juga memerlukan kacamata pelindung untuk mengantisipasi jika bahan yang digunakan untuk mendekotaminasi instrumen terciprat.[2] 3Bersihkan diri Anda. Sebelum memulai proses pembersihan instrumen, Anda harus dalam keadaan steril sehingga tidak akan memindahkan bakteri atau kuman apa pun ke instrumen yang sudah steril. Anda juga harus mengenakan pakaian steril saat mencuci instrumen. Kemudian Anda juga harus mengenakan penutup rambut steril dan menutupi wajah dengan pelindung wajah masker. Pelindung mata juga harus digunakan untuk menjaga agar cairan berbahaya yang terciprat tidak mengenai mata. Terakhir, kenakan sepasang sarung tangan steril.[3] [4] 4 Bersihkan instrumen segera setelah digunakan. Instrumen harus langsung dibersihkan setelah digunakan dan sebelum disterilkan. Perhatikan bahwa membersihkan instrumen tidak sama dengan mensterilkannya. Bersihkan kotoran anorganik dan organik dari instrumen dengan sikat plastik lembut dan detergen yang memang ditujukan untuk penggunaan medis. Gosoklah setiap instrumen dengan baik untuk menghilangkan semua residu materi darah, nanah, dsb. yang menempel, seperti darah dan jaringan organik. Jika instrumen dilengkapi engsel atau bisa dibuka, pastikan Anda membersihkan bagian dalam dan permukaan luarnya. Pastikan tidak ada residu materi yang tersangkut di sela-selanya. Setelah menggosoknya, Anda harus menyemprot instrumen dengan air bertekanan tinggi untuk memastikan seluruh residu bisa terlepas. Langkah ini juga membantu membersihkan area yang tidak bisa dijangkau dengan sikat. Jika instrumen tidak dicuci terlebih dahulu, proses sterilisasi mungkin tidak dapat mensterilkan residu yang tertinggal dan menggagalkan seluruh upaya Anda. Anda bisa merendam instrumen dalam cairan yang bisa dibeli dengan mudah. Carilah detergen cair dengan pH netral. Penambahan enzim juga akan memudahkan Anda membersihkan permukaan instrumen. Instrumen yang tidak dibersihkan dengan benar dapat memengaruhi kesehatan pasien. Anda bisa menggunakan mesin cuci otomatis pada tahap ini, tetapi penggunaannya tergantung pada fasilitas dan lokasi proses pembersihan.[5] [6] [7] 5 Bilas dan keringkan instrumen. Setelah membersihkan instrumen, lakukan pembilasan selama 30 detik. Kemudian taruhlah instrumen di atas handuk bersih dan biarkan sampai benar-benar kering. Instrumen harus kering dan bebas deposit mineral karena zat seperti itu dapat menyebabkan kerusakan pada instrumen atau alat sterilisasi.[8] Sekali lagi, membersihkan instrumen tidak sama dengan mensterilkannya. Pencucian hanya menyiapkan instrumen untuk proses sterilisasi. Sterilisasi akan menghancurkan semua mikroorganisme pada permukaan instrumen sehingga mencegah infeksi. Berhati-hatilah saat membersihkan benda-benda tajam seperti gunting, pisau, dan instrumen tajam lainnya.[9] Jika instrumen memang dirancang untuk digunakan sekali saja, untuk mencegah kontaminasi biasanya Anda harus membuangnya dengan benar dan sebaiknya tidak mencoba mencuci dan menggunakannya kembali. Iklan 1 Sortir instrumen. Periksa setiap instrumen yang sedang disortir untuk memastikannya dalam kondisi bersih. Aturlah instrumen berdasarkan kegunaan dan peletakannya. Memastikan instrumen terorganisasi dengan baik sangat penting karena setiap alat memiliki fungsi tersendiri. Pastikan Anda mengetahui untuk apa instrumen akan digunakan selanjutnya sebelum mulai menyortirnya. Atur dan kemaslah instrumen untuk didistribusi sebelum melakukan proses sterilisasi menggunakan autoklaf. Jika Anda menunggu setelah proses dilakukan dan membukanya, instrumen tidak akan steril. 2 Masukkan instrumen ke dalam kantong. Setelah menyortir, Anda harus menempatkan instrumen di dalam kantong steril yang bisa digunakan di dalam autoklaf. Anda harus menggunakan kantong autoklaf khusus yang dirancang untuk menahan suhu tinggi di dalam autoklaf. Kantong ini memiliki sepotong pita uji yang akan berubah warna jika proses autoklaf berjalan efektif. Ambil tumpukan masing-masing instrumen yang telah disortir dan masukkan ke dalam kantong sebanyak yang dibutuhkan. Jangan memasukkan terlalu banyak instrumen ke satu kantong karena hal ini dapat menghambat proses sterilisasi. Pastikan instrumen yang dapat membuka, seperti gunting, dibiarkan dalam keadaan terbuka saat dimasukkan ke kantong. Bagian dalam instrumen harus disterilkan juga.[10] [11] Proses autoklaf menggunakan kantong akan memudahkan Anda karena instrumen di dalam kantong dapat terlihat setelah proses selesai.[12] [13] 3Berikan label pada kantong. Setelah memasukkan instrumen ke kantong, Anda harus memberinya label sehingga Anda atau orang lain akan mengetahui untuk apa instrumen itu dibutuhkan. Tuliskan nama instrumen, tanggal, dan paraf Anda di atas kantong. Tutup setiap kantong dengan baik. Jika kantong tidak memiliki pita uji, tempelkan satu. Pita akan menunjukkan apakan proses sterilisasi berjalan sukses. Sekarang Anda bisa menempatkan kantong di dalam autoklaf. Iklan 1Pilihlah siklus pada mesin autoklaf. Autoklaf menggunakan uap bersuhu tinggi yang dipancarkan pada tekanan tinggi selama periode waktu tertentu untuk mensterilkan instrumen medis. Autoklaf bekerja dengan membunuh mikroorganisme melalui waktu, panas, uap, dan tekanan. Mesin autoklaf memiliki berbagai setelan yang bekerja untuk benda-benda berbeda. Oleh karena Anda akan mensterilkan instrumen di dalam kantong, pilihlah buangan cepat dan siklus kering. Setelan ini paling cocok untuk benda-benda yang dibungkus seperti instrumen. Autoklaf dengan buangan cepat juga bisa digunakan untuk mensterilkan benda yang terbuat dari kaca.[14] [15] [16] 2Tumpuklah baki. Kantong instrumen harus diletakkan di atas baki yang akan dimasukkan ke mesin autoklaf. Anda harus menumpuknya dalam satu baris. Jangan menumpuk kantong di atas baki. Uap harus mencapai setiap instrumen di dalam setiap kantong. Anda harus memastikan semua instrumen diletakkan terpisah satu sama lain selama siklus sterilisasi. Berikan jarak di antara setiap instrumen untuk memungkinkan uap bersirkulasi.[17] [18] 3Isilah mesin autoklaf. Letakkan baki dengan jarak sekitar 2,5 cm satu sama lain di dalam mesin sehingga memungkinkan uap bersirkulasi. Jangan memuat terlalu banyak instrumen di atas baki sterilisasi. Kelebihan muatan akan menyebabkan proses sterilisasi dan pengeringan tidak sempurna. Anda juga harus memastikan instrumen tidak bergeser dan bertumpuk saat menaruhnya di dalam mesin. Tempatkan wadah kosong secara terbalik agar air tidak terakumulasi.[19] 4 Jalankan mesin autoklaf. Mesin autoklaf harus dijalankan selama jangka waktu tertentu pada suhu dan tekanan tertentu. Instrumen di dalam kantong harus berada di mesin autoklaf pada suhu 250 derajat selama 30 menit pada 15 PSI atau 273 derajat selama 15 menit pada 30 PSI. Setelah mesin selesai dioperasikan, Anda harus membuka pintu sedikit untuk membiarkan uap keluar. Kemudian, jalankan siklus pengeringan pada autoklaf sampai semua instrumen kering. Pengeringan membutuhkan waktu tambahan sekitar 30 menit.[20] 5 Periksalah pita indikator. Setelah proses pengeringan selesai, keluarkan baki berisi kantong instrumen dari autoklaf dengan penjepit steril. Sekarang Anda harus memeriksa pita indikator pada kantong. Jika pita berubah warna sesuai petunjuk dari pabrik, berarti kantong telah terpapar panas hingga 250 derajat atau lebih dan proses dekontaminasi dianggap sukses. Jika pita tidak berubah warna atau Anda melihat bercak basah di dalam kantong, proses sterilisasi harus diulang.[21] Jika kantong baik-baik saja, tempatkan di suatu tempat agar dingin. Setelah kantong-kantong mencapai suhu ruangan, simpanlah di lemari yang hangat, dingin, dan tertutup sampai dibutuhkan. Instrumen akan tetap steril selama kantong dalam kondisi kering dan tertutup.[22] 6Buatlah log. Catatlah data dalam lembaran log, menggunakan informasi seperti paraf operator, tanggal sterilisasi instrumen, lamanya siklus berjalan, suhu maksimal autoklaf, dan hasilnya. Contohnya, catatlah jika pita indikator berubah warna atau jika Anda melakukan kendali biologis. Pastikan Anda mengikuti protokol perusahaan dan menyimpan data selama dibutuhkan. 7Lakukan tes kendali biologis setiap kuartal. Tes kendali biologis penting dilakukan untuk memastikan apakah proses sterilisasi cukup memadai. Letakkan botol uji berisi bakteri Bacillus stearothermophilus di tengah-tengah kantong atau di atas baki di dalam autoklaf. Kemudian, jalankan mesin autoklaf seperti biasa. Hal ini akan menguji apakah mesin dapat membunuh Bacillus stearothermophilus di dalam autoklaf.[23] 8 Periksalah hasil tes kendali. Biarkan botol berada pada suhu 130-140 derajat selama 24-48 jam, tergantung protokol yang diberikan produsen. Bandingkan botol ini dengan botol kendali yang disimpan pada suhu ruangan dan tidak diproses di dalam autoklaf. Produk di dalam botol yang tidak diproses di dalam autoklaf harus berubah menjadi kuning untuk menunjukkan pertumbuhan bakteri. Jika tidak, mungkin ada masalah dengan botol sampel. Jika ini masalahnya, ulangi pengujian, mungkin botol itu produk yang cacat dan Anda membutuhkan set yang baru. Jika tidak terjadi pertumbuhan bakteri pada botol yang sudah diproses dengan autoklaf setelah 72 jam berarti proses sterilisasi sudah lengkap. Jika botol uji berubah menjadi kuning, proses sterilisasi gagal. Hubungi produsen jika kegagalan terjadi dan penggunaan autoklaf sebaiknya tidak diteruskan.[24] Tes ini harus dilakukan setiap kali Anda telah menggunakan mesin selama 40 jam atau sekali sebulan, apa pun kondisi yang tercapai lebih dahulu. Tes spora harus dilakukan di area yang paling sulit dijangkau uap. Harap diingat bahwa standar pengujian mungkin bervariasi.[25] Iklan 1Pahami metode yang digunakan. Etilena Oksida EtO digunakan untuk peralatan yang sensitif terhadap kelembapan dan panas, seperti instrumen dengan plastik atau komponen listrik yang tidak dapat menahan suhu tinggi. EtO membantu mensterilkan instrumen dari mikroba untuk mencegah timbulnya penyakit. Studi membuktikan bahwa EtO merupakan teknologi sterilisasi penting untuk tujuan medis dan perawatan kesehatan. Metode sterilisasi EtO unik dan tidak tergantikan. Penggunaan EtO di antaranya untuk sterilisasi instrumen tertentu yang sensitif terhadap panas dan iradiasi, serta beberapa instrumen dan peralatan yang berada di lokasi rumah sakit. EtO adalah cairan kimia yang dapat membunuh semua mikroorganisme, dan pada akhirnya dapat mensterilkan peralatan.[26] [27] 2Mulailah proses sterilisasi. Jika Anda menggunakan etilena oksida sebagai metode sterilisasi, proses tersebut meliputi tiga tahap, yaitu tahap pengondisian, tahap sterilisasi, dan tahap degasser menghilangkan gas dari larutan. Pada tahap pengondisian, teknisi harus membuat organisme tumbuh pada peralatan sehingga dapat dibunuh dan instrumen dapat disterilkan. Proses ini dilakukan dengan membawa peralatan medis ke lingkungan yang suhu dan kelembapannya dapat dikendalikan.[28] 3 Lakukan tahap sterilisasi. Setelah tahap pengondisian, dimulailah proses sterilisasi yang panjang dan rumit. Seluruh proses akan memakan waktu sekitar 60 jam. Hal terpenting di sini adalah pengendalian suhu. Jika suhu turun di bawah tingkat sterilisasi, proses harus diulang dari awal. Kehampaan dan tekanan mesin juga penting. Mesin tidak akan bisa dioperasikan tanpa kondisi yang sempurna. Menjelang akhir tahap ini, sejumlah laporan akan dihasilkan. Laporan akan memberi informasi jika ada masalah selama proses berlangsung. Jika mesin disetel pada modus auto, mesin akan melanjutkan ke tahap degasser jika laporan tidak menunjukkan adanya kesalahan. Jika terjadi kesalahan, secara otomatis mesin akan menghentikan proses dan memberi kesempatan kepada operator untuk memperbaikinya sebelum proses sterilisasi lebih lanjut dapat dilakukan.[29] 4 Lakukan tahap degasser. Tahap degasser merupakan tahap akhir. Selama tahap ini, partikel EtO yang masih tertinggal akan dihilangkan dari peralatan. Proses ini penting karena gas EtO sangat mudah terbakar dan berbahaya bagi manusia. Anda harus memastikan proses ini berlangsung sepenuhnya sehingga Anda dan petugas lab lainnya tidak terluka. Proses ini juga dituntaskan di bawah suhu yang terkendali. Harap diketahui bahwa zat ini sangat berbahaya. Operator, petugas dan pasien yang memiliki kemungkinan bersentuhan dengan gas tersebut harus mendapatkan pelatihan tentang bahaya. Metode ini membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan penggunaan autoklaf.[30] Iklan 1 Pelajari prosesnya. Panas kering adalah proses yang diterapkan pada minyak, petroleum, dan bubuk. Selain itu, semua peralatan yang sensitif terhadap kelembapan disterilkan dengan panas kering. Panas kering digunakan untuk membakar mikroorganisme secara perlahan-lahan dan biasanya dilakukan di dalam oven. Metode panas kering ada dua jenis; jenis udara statis dan jenis udara bertekanan. Proses sterilisasi dengan udara statis lebih lambat. Butuh waktu lebih lama untuk menaikkan suhu udara di dalam oven hingga ke tingkat sterilisasi karena kumparan harus dipanaskan terlebih dahulu. Proses sterilisasi dengan udara bertekanan menggunakan motor yang mengedarkan udara di dalam oven. Panas yang digunakan berkisar dari 150 derajat Celsius selama 150 menit atau lebih sampai 170 derajat Celsius selama satu jam.[31] [32] 2Mulailah proses sterilisasi. Sama seperti proses sterilisasi dengan autoklaf, Anda memulai metode panas kering dengan mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan nonsteril. Selanjutnya, cucilah instrumen untuk menghilangkan kotoran atau sisa materi yang mungkin tertinggal. Langkah ini memastikan semua instrumen yang dimasukkan ke oven dalam kondisi sebersih mungkin dan tidak mengandung materi nonsteril yang tertinggal di permukaannya.[33] 3 Masukkan instrumen ke dalam kantong. Sama seperti proses dengan autoklaf, peralatan medis juga dimasukkan ke kantong selama proses sterilisasi ini. Masukkan instrumen yang telah dibersihkan ke kantong sterilisasi. Tutup kantong sampai kedap udara. Langkah ini penting karena kantong yang basah atau rusak tidak akan disterilkan selama proses berlangsung. Anda harus memastikan kantong dilengkapi pita yang sensitif terhadap suhu atau pita indikator. Jika tidak ada, Anda harus memasangnya. Pita indikator membantu memastikan kantong telah disterilkan dengan mencapai suhu yang diperlukan untuk sterilisasi.[34] [35] 4 Jalankan proses sterilisasi instrumen. Setelah semua instrumen dimasukkan ke kantong, Anda harus meletakkan kantong ke dalam oven yang mengeluarkan panas kering. Jangan memasukkan terlalu banyak kantong karena instrumen tidak akan bisa disterilkan dengan benar. Setelah kantong-kantong dimasukkan, mulailah siklus sterilisasi. Proses sterilisasi tidak akan dimulai sampai ruang di dalam oven mencapai suhu yang tepat. Ikuti petunjuk yang diberikan produsen untuk mengetahui kapasitas oven yang disarankan. Setelah siklus sterilisasi selesai, keluarkan kantong instrumen. Periksalah pita indikator untuk memastikan semua instrumen disterilkan dengan benar. Bawalah kantong dan simpan di tempat yang aman, bersih dan kering untuk melindunginya dari debu dan kotoran.[36] Iklan 1 Gunakan microwave. Microwave juga bisa menjadi alternatif untuk sterilisasi. Radiasi nonionisasi membunuh mikroorganisme pada permukaan instrumen medis. Microwave mengeluaran aliran panas yang bekerja di atas permukaan instrumen dan panas inilah yang digunakan untuk membunuh organisme. Microwave bisa digunakan dengan cepat dan dapat diandalkan. Anda juga dapat menerapkan metode ini di rumah, misalnya untuk mensterilkan botol bayi.[37] 2 Cobalah hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang berbentuk plasma atau uap dapat digunakan untuk sterilisasi. Plasma diubah menjadi awan hidrogen peroksida dengan bantuan medan listrik atau medan magnet. Metode sterilisasi dengan hidrogen peroksida terdiri dari dua fase; fase difusi dan fase plasma. Pada fase difusi Anda memasukkan instrumen nonsteril ke dalam ruang vakum dan nantinya akan disuntikkan 6 mg/L hidrogen peroksida yang kemudian diuapkan. Difusi hidrogen peroksida dalam ruang vakum akan berlangsung selama 50 menit. Pada fase plasma, 400 watt radiofrekuensi diterapkan ke dalam ruang vakum, membuat hidrogen peroksida menjadi plasma yang terdiri dari hydroperoxyl dan radikal hidroksil. Plasma yang terbentuk membantu mensterilkan instrumen. Seluruh proses membutuhkan waktu sekitar satu jam.[38] 3 Lakukan sterilisasi dengan gas ozon. Gas ozon adalah gas yang dihasilkan dari oksigen dan digunakan untuk mensterilkan peralatan medis. Metode sterilisasi dengan ozon adalah metode yang lebih baru dan menggunakan suhu lebih rendah. Dengan bantuan konverter, oksigen dari dari sumber di rumah sakit diubah menjadi ozon. Proses sterilisasi dilakukan menggunakan gas ozon dengan konsentrasi 6-12% yang dipompa secara terus menerus ke dalam ruang yang berisi instrumen medis. Lamanya siklus sterilisasi sekitar 4,5 jam dengan suhu sekitar 29 derajat sampai 34 derajat Celcius.[39] [40] 4 Pertimbangkan larutan kimia. Larutan kimia dapat digunakan untuk mensterilkan instrumen medis dengan cara merendamnya di dalam larutan selama jangka waktu yang dibutuhkan. Agen kimia yang digunakan adalah asam asam perasetat, formaldehida, dan gluaraldehyde. Jika Anda memilih menggunakan bahan kimia, ingatlah untuk melakukan proses sterilisasi di area dengan ventilasi yang baik, dan kenakan sarung tangan, kaca mata, dan celemek untuk perlindungan Anda sendiri. Instrumen harus direndam dalam asam perasetat selama 12 menit dengan suhu 50 derajat sampai 55 derajat Celsius. Larutan hanya bisa digunakan untuk satu kali proses sterilisasi. Jika menggunakan gluaraldehyde, Anda harus melakukan perendaman selama 10 jam setelah menambahkan bahan kimia pengaktif yang biasanya dijual dalam botol.[41] [42] 5 Cobalah gas formaldehida. Gas formaldehida digunakan untuk instrumen yang tidak bisa menahan panas yang terlalu tinggi tanpa membuatnya melengkung atau mengalami kerusakan lainnya. Proses sterilisasi melibatkan proses penyedotan awal untuk menghilangkan udara dari bilik sterilisasi. Instrumen dimasukkan dan kemudian uap disalurkan ke dalam bilik. Penyedotan berlanjut untuk mengeluarkan udara dari bilik sementara suhu mulai meningkat. Gas formaldehida kemudian dicampur dengan uap dan digetarkan ke dalam bilik. Setelah itu, formaldehida perlahan-lahan dikeluarkan dari bilik dan digantikan dengan uap dan air. Proses ini membutuhkan kondisi ideal dengan kelembapan 70% sampai 100% dan suhu berkisar antara 60 derajat sampai 80 derajat Celcius. Gas formaldehida tidak bisa dianggap paling andal, tetapi disarankan untuk digunakan jika EtO tidak tersedia. Teknik ini merupakan teknik lama yang sudah digunakan sejak tahun 1820. Proses sterilisasi dengan gas formaldehida sering kali tidak disarankan karena melibatkan gas, bau, dan proses yang rumit jika dibandingkan dengan metode lain yang tersedia.[43] Iklan Peringatan Periksalah instruksi yang diberikan produsen sehingga Anda dapat menjalankan prosedur yang tepat untuk mensterilkan setiap peralatan. Produsen instrumen medis biasanya memberikan informasi khusus mengenai suhu dan jangka waktu sterilisasi yang tepat. Pastikan instrumen yang terbuat dari logam berbeda, seperti baja tahan karat dan baja karbon, dipisahkan. Instrumen yang terbuat dari baja karbon harus dimasukkan ke kantong dan diletakkan di atas handuk yang bisa digunakan di dalam autoklaf dan tidak diletakkan secara langsung di atas baki yang terbuat dari baja tahan karat. Mencampurkan kedua logam akan mengakibatkan logam teroksidasi. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Pengolahandengan bahan kimia merupakan salah satu jenis pengelolaan limbah biomedis. Perlakuan ini biasanya digunakan untuk mendisinfeksi limbah cair sebelum dibuang ke tempat pembuangan. Untuk mengubah limbah menjadi senyawa yang kurang berbahaya, ia menggunakan berbagai proses seperti oksidasi, reduksi, pengendapan, dan netralisasi pH.

Video. Penampakan Dari Dekat Membersihkan T4i Kuping Ear Wax Kandungan Langkah-langkah Amaran Ditulis bersama oleh Luba Lee, FNP-BC, MS Rujukan X Artikel ini ditulis bersama oleh Luba Lee, FNP-BC, MS. Luba Lee adalah Pengamal Jururawat Bertauliah di Tennessee. Dia mendapat Ijazah Sarjana Sains dalam Kejururawatan dari University of Tennessee pada tahun 2006. Dalam artikel ini, terdapat 43 rujukan yang dipetik, yang dapat dilihat di bahagian bawah halaman. Artikel ini telah dilihat 8140 kali. Dalam Artikel ini Menyiapkan Instrumen untuk Sterilisasi Menyiapkan Instrumen untuk Sterilisasi Autoklaf dalam Peralatan Sterilisasi Autoklaf dengan Etilena Oksida Melakukan Sterilisasi Panas Kering Menggunakan Kaedah Lain Lihat 3 lagi ... Lihat lebih sedikit ... Artikel Berkaitan Rujukan Sehingga baru-baru ini, teknologi pensterilan yang paling maju hanya terdapat di sterilisasi hospital besar. Hari ini, terdapat permintaan yang semakin meningkat untuk teknologi pensterilan yang lebih maju dalam pelbagai profesion. Dengan mengikuti beberapa langkah mudah, anda boleh menggunakan alat yang bersih dan disterilkan yang boleh anda gunakan dalam keadaan perubatan apa pun. Langkah-langkah Kaedah 1 dari 6 Sediakan Instrumen untuk Pensterilan Keluarkan instrumen. Instrumen yang digunakan harus dikeluarkan dari kawasan di mana ia digunakan. Bawa mereka ke kawasan di mana anda mencemarkan barang-barang di persekitaran anda, seperti kawasan dekontaminasi di bahagian pemprosesan. Ini akan membantu mengurangkan kemungkinan pencemaran kawasan kakitangan atau permukaan lain di ruang kerja. Semasa menggerakkan instrumen, anda harus menutupnya dengan kereta tertutup, bekas, atau beg plastik. Pakai pakaian yang betul. Sebelum mengendalikan alat yang tercemar, anda perlu berpakaian dengan betul. Pekerja di kawasan di mana alat-alat yang dicemari harus memakai pakaian pelindung, seperti pakaian seragam atau pakaian tahan kelembapan lain. Anda juga harus mempunyai pelindung kasut. Sarung tangan plastik atau getah, dan jaring rambut atau penutup lain. Anda juga mungkin perlu memakai kacamata pelindung dalam situasi tertentu sekiranya bahan yang akan anda gunakan untuk mencemarkan alat muzik terkena percikan. Bersihkan diri. Sebelum anda mula membersihkan alat anda, anda mesti mensterilkan diri anda agar tidak memindahkan bakteria atau kuman ke alat tersebut. Anda harus memakai gaun steril semasa mencuci alat. Kemudian anda harus memakai topi rambut yang disterilkan dan menutup wajah anda dengan topeng. Anda perlu memakai pelindung mata, yang akan menghalang anda daripada memercikkannya dengan cecair yang berbahaya. Untuk menyelesaikannya, pakai sepasang sarung tangan steril. Bersihkan instrumen sebaik sahaja digunakan. Anda perlu membersihkan alat tersebut sebaik sahaja digunakan dan sebelum cuba mensterilkannya. Membersihkannya tidak sama dengan mensterilkannya. Keluarkan sisa organik dan bukan organik dari instrumen dengan berus gosok plastik lembut dan bahan pencuci yang diluluskan secara perubatan. Gosokkan setiap alat dengan baik untuk membuang semua sisa bahan, seperti darah atau tisu organik. Sekiranya alat itu berengsel atau terbuka, anda perlu membersihkan permukaan dalaman dan luarannya. Seharusnya tidak ada bahan baki yang tersekat dalam mekanisme. Selepas menggosok, anda perlu menjalankan instrumen di bawah air bertekanan untuk memastikan bahawa anda membuang sebarang masalah tambahan. Ini juga akan membantu membersihkan kawasan yang tidak dapat dijangkau oleh berus. Sekiranya anda tidak mencuci alat sebelumnya, prosesnya tidak dapat mensterilkan bahan dan membahayakan keseluruhan penyelesaian yang boleh digunakan untuk merendam instrumen. Cari penyelesaian pencuci dengan pH neutral. Enzim tambahan juga akan memudahkan membersihkan permukaan tidak dibersihkan dengan betul, ini boleh menjejaskan kesihatan mesin basuh automatik yang dapat anda gunakan untuk fasa ini, tetapi penggunaannya bergantung pada kemudahan dan lokasi proses pembersihan. Bilas dan keringkan instrumen. Setelah membersihkan alat, bilas selama 30 saat. Letakkan di atas tuala bersih dan biarkan kering dengan baik. Instrumen mestilah kering dan bebas dari simpanan mineral, kerana bahan-bahan ini boleh menyebabkan kerosakan pada alat atau pensteril. Sekali lagi, alat pembersih tidak sama dengan mensterilkannya. Langkah ini hanya menyediakan mereka untuk pensterilan. Pensterilan akan memusnahkan semua mikroorganisma di permukaan instrumen, mencegah semasa mengendalikan objek tajam, seperti gunting, bilah, dan alat tajam yang lain. Sekiranya instrumen direka untuk penggunaan tunggal, anda biasanya perlu membuangnya dengan betul dan tidak berusaha mencuci dan menggunakannya semula untuk mengelakkan pencemaran. Iklan Kaedah 2 dari 6 Sediakan Instrumen untuk Autoklaf Susun instrumen anda. Periksa setiap instrumen semasa anda menyusunnya untuk memastikan alat itu bersih. Susun mereka mengikut penggunaannya dan di mana mereka berada. Penting bagi anda agar mereka tetap teratur, kerana setiap instrumen mempunyai tujuan. Anda mesti mengetahui instrumen apa yang akan digunakan sebelum menyusunnya. Susun dan bungkus untuk diedarkan sebelum memulakan proses autoklaf. Sekiranya anda menunggu sehingga kemudian dan membukanya, mereka tidak akan disterilkan. Masukkan instrumen ke dalam beg. Setelah menyusun instrumen, anda perlu meletakkannya di dalam beg steril yang boleh anda letakkan di autoklaf. Anda perlu menggunakan beg autoklaf khas yang direka untuk menahan suhu tinggi peranti tersebut. Beg akan mempunyai jalur pita pengukur yang akan berubah warna ketika proses autoklaf berkesan. Ambil setiap timbunan instrumen yang telah anda susun dan letakkan di dalam beg sebanyak yang diperlukan. Anda tidak boleh memasukkan terlalu banyak dalam satu beg, kerana ini boleh membahayakan proses pensterilan. Pastikan alat yang boleh dibuka seperti gunting tetap terbuka semasa anda memasukkannya ke dalam beg. Bahagian dalam instrumen juga mesti disterilkan. Menjalankan proses autoklaf dalam beg adalah langkah yang mudah, kerana anda akan dapat melihat instrumen yang anda perlukan semasa anda selesai. Labelkan beg. Setelah memasukkan instrumen ke dalam beg, anda perlu melabelkan setiap alat tersebut supaya anda dan orang lain mengetahui keperluannya. Tuliskan nama instrumen, tarikh dan inisial anda di dalam beg. Tutup setiap beg dengan selamat. Sekiranya beg tidak mempunyai pita pengukur, pasangkan jalur. Ini akan menunjukkan sekiranya pensterilan berjaya dilakukan. Sekarang anda boleh meletakkan beg di autoklaf. Iklan Kaedah 3 dari 6 Mensterilkan Instrumen dalam Autoklaf Pilih kitaran di autoklaf. Autoklaf menggunakan wap suhu tinggi pada tekanan tinggi untuk jangka masa yang ditentukan untuk mensterilkan objek perubatan. Ini membunuh mikroorganisma berkat masa, panas, wap, dan tekanan. Terdapat tetapan berbeza yang berfungsi untuk tujuan yang berbeza. Oleh kerana anda akan mempunyai beg instrumen, anda perlu menggunakan kitaran ekzos dan kering yang cepat. Ini akan berfungsi dengan baik untuk item yang dibungkus, seperti instrumen. Ekzos cepat juga akan mensterilkan alat kaca. Susun dulang. Anda harus meletakkan beg dengan instrumen pada dulang yang akan anda letakkan di autoklaf. Susun mereka dalam satu baris. Ini tidak boleh menjadi satu di atas yang lain. Stim perlu mencapai setiap alat dalam semua beg. Pastikan semua instrumen tetap terpisah semasa kitaran pensterilan. Tinggalkan ruang di antara mereka untuk membolehkan wap beredar. Muatkan autoklaf. Letakkan dulang kira-kira 1 inci 3 cm di dalam mesin untuk membolehkan wap beredar. Jangan memuatkan dulang sterilizer. Membebankannya secara berlebihan akan menyebabkan pensterilan dan pengeringan yang tidak betul. Anda juga harus memastikan bahawa instrumen tidak bergerak atau bertindih semasa anda membiarkannya di dalam mesin. Balikkan sebarang bekas kosong terbalik untuk mengelakkan pengumpulan air. Jalankan autoklaf. Positif ini harus mengekalkan kitaran untuk jangka waktu tertentu pada suhu dan tekanan tertentu. Instrumen yang dibalut hendaklah ditutup secara autoklaf pada suhu 120 ° C 250 ° F selama 30 minit pada kira-kira 15 psi, atau pada sekitar 133 ° C 273 ° F selama 15 minit pada 30 psi. Apabila mesin selesai, anda perlu membuka sedikit pintu untuk membiarkan wap keluar. Kemudian, anda harus memulakan kitaran pengeringan sehingga instrumen kering. Pengeringan perlu 30 minit tambahan. Periksa pita. Apabila kitaran pengeringan selesai, keluarkan dulang dengan beg menggunakan pinset steril. Sekarang anda perlu memeriksa pita penunjuk pada beg. Sekiranya pita menggunakan warna yang ditunjukkan oleh arahan pengeluar, ini bermaksud bahawa instrumen telah terkena suhu 120 ° C 250 ° F atau lebih tinggi dan dianggap tidak tercemar. Sekiranya pita tidak berubah warna atau jika anda melihat kawasan basah di dalam beg, proses autoklaf perlu dilakukan lagi. Sekiranya tidak ada masalah, letakkan instrumen di lokasi suhu bilik untuk menyejuk. Setelah sejuk, simpan di dalam beg di almari tertutup yang hangat dan kering, sehingga anda memerlukannya. Ini akan tetap steril selagi beg tetap kering dan ditutup. Menyimpan rekod. Jejaki lembaran log, menggunakan maklumat seperti inisial operator, tarikh pensterilan instrumen, masa kitaran, suhu autoklaf maksimum, dan hasilnya. Sebagai contoh, lihat apakah pita penunjuk telah berubah warna atau apakah pemeriksaan biologi telah dilakukan. Anda mesti mengikuti protokol syarikat anda dan menyimpan rekod apabila diperlukan. Lakukan ujian kawalan biologi di autoklaf setiap suku tahun. Pengawalan biologi akan sangat penting untuk menentukan apakah proses pensterilan mencukupi. Letakkan botol ujian dengan bakteria Bacillus stearothermophilus di tengah beg atau di atas dulang di autoklaf. Kemudian lakukan operasi normal. Ini akan menentukan sama ada mesin itu dapat membunuh bakteria di dalamnya. Kaji keputusan ujian kawalan. Simpan botol antara 54 dan 60 ° C 130 dan 140 ° F selama 24 hingga 48 jam, bergantung pada protokol pengeluar. Bandingkan botol ini dengan botol kawalan suhu bilik yang belum ditutup autoklaf. Produk di dalam botol yang belum ditutup autoklaf harus berubah menjadi kuning untuk menunjukkan perkembangan. Jika tidak, mungkin ada masalah dengan botol sampel. Sekiranya ini berlaku, ulangi ujian. Sekiranya masih tidak berubah warna, ia mungkin sekumpulan botol yang salah dan anda mungkin memerlukan yang baru. Sekiranya tidak ada pertumbuhan bakteria dalam botol autoklaf setelah 72 jam, pensterilan selesai. Sekiranya anda melihat warna kuning pada botol ujian, pensterilan akan gagal. Hubungi pengeluar jika ini berlaku dan berhenti menggunakan autoklaf. Ujian ini harus dilakukan setelah setiap 40 jam penggunaan atau sebulan sekali, mana yang lebih spora harus dilakukan pada tahap yang lebih sukar untuk dicapai oleh wap. Perlu diingat bahawa peraturan penilaian mungkin berbeza. Iklan Kaedah 4 dari 6 Mensterilkan Peralatan dengan Etilena Oksida Ketahui kaedahnya. Etilena oksida EtO digunakan pada objek yang sensitif terhadap panas dan kelembapan, seperti alat dengan komponen plastik atau elektrik yang tidak tahan suhu tinggi. EtO membantu melakukan pensterilan antimikrob yang menghalang instrumen membuat orang sakit. Kajian menunjukkan bahawa EtO adalah teknologi pensterilan penting untuk tujuan penjagaan kesihatan dan perubatan. Ini adalah kaedah pensterilan yang unik dan tidak dapat diganti. Penggunaan EtO merangkumi pensterilan bahan tertentu yang sensitif terhadap haba dan penyinaran, serta beberapa instrumen dan alat di hospital. EtO adalah larutan kimia yang membunuh semua mikroorganisma, yang membolehkan objek disterilkan. Mulakan prosesnya. Apabila menggunakan etilena oksida sebagai pilihan pembersihan, prosesnya akan mempunyai 3 fasa pra-penyejukan, pensterilan, dan pembuangan gas. Pada fasa pra-penyaman, juruteknik perlu menanam organisma pada peralatan sehingga dapat dibunuh dan instrumen dapat disterilkan. Ini dilakukan dengan menghantar peralatan perubatan ke persekitaran suhu dan kelembapan terkawal. Lakukan fasa pensterilan. Selepas fasa pra-penyediaan, proses pensterilan akan bermula, yang panjang dan rumit. Keseluruhan proses akan memakan masa sekitar 60 jam. Kawalan suhu akan menjadi perkara yang paling penting. Sekiranya suhu turun di bawah tahap pensterilan, prosesnya mesti dimulakan semula. Sedutan dan tekanan mesin juga penting. Ini tidak akan bermula jika syarat sempurna tidak dipenuhi. Pada akhir fasa ini, laporan proses akan dihasilkan, yang akan memberitahu operator jika ada masalah mesin telah diprogram dalam mod automatik, ia akan pergi ke fasa pembuangan jika laporan tidak menunjukkan terdapat kesilapan, ia akan menghentikan proses secara automatik dan membiarkan operator memperbaikinya sebelum terus mensterilkannya. Menjalankan fasa degassing. Ini akan menjadi fasa terakhir dan, selama itu, sebarang zarah EtO yang berlebihan akan dikeluarkan dari instrumen. Ini penting kerana gas EtO sangat mudah terbakar dan berbahaya bagi orang. Anda mesti mengesahkan bahawa ini dilakukan sepenuhnya sehingga anda dan pekerja makmal tidak berada dalam bahaya. Ini juga diselesaikan di bawah kawalan suhu. Perlu diingat bahawa ia adalah bahan yang sangat berbahaya. Semua pengendali, kakitangan dan pesakit yang mungkin bersentuhan dengan gas mesti mendapat latihan mengenai bahaya yang ini juga memakan masa lebih lama daripada proses autoklaf. Iklan Kaedah 5 dari 6 Lakukan Pensterilan Haba Kering Ketahui mengenai prosesnya. Pensterilan haba kering adalah proses yang digunakan pada minyak, petroleum, dan serbuk. Ini juga digunakan pada beberapa item yang sensitif terhadap kelembapan. Kaedah panas kering digunakan untuk membakar mikroorganisma secara perlahan dan biasanya dilakukan di dalam ketuhar. Terdapat dua jenis panas kering, satu dengan udara statik dan satu dengan peredaran paksa. Pensterilan udara statik adalah proses yang jauh lebih perlahan. Ini memerlukan lebih banyak masa untuk menaikkan suhu udara di ruang ke tahap pensterilan, kerana mempunyai gegelung yang menjadi peredaran paksa menggunakan motor yang mengedarkan udara di dalam ketuhar. Haba berkisar antara 148 ° C 300 ° F selama 150 minit atau lebih hingga 176 ° C 340 ° F selama satu jam. Mulakan prosesnya. Sama seperti proses autoklaf, anda akan memulakan kaedah panas kering dengan mencuci tangan dan memakai sarung tangan yang tidak steril. Maka anda perlu mencuci alat untuk membuang sisa atau bahan yang masih ada. Ini akan memastikan bahawa barang yang anda masukkan ke dalam oven sebersih mungkin dan bebas dari bahan yang tidak disterilkan. Muatkan beg. Seperti proses autoklaf, instrumen perubatan akan disimpan semasa proses pensterilan. Letakkan alat bersih di dalam beg pensterilan. Tutup setiap beg supaya kedap udara. Ini penting kerana bungkusan yang lembap atau rosak tidak akan disterilkan semasa proses. Sahkan bahawa beg mempunyai pita sensitif suhu atau pita penunjuk. Sekiranya tidak, anda mesti menambahkannya. Pita akan membantu memastikan bahawa produk disterilkan dengan mencapai suhu yang diperlukan untuk pensterilan. Sterilkan instrumen. Apabila anda mempunyai semua alat dalam beg, anda mesti meletakkannya di dalam ketuhar kering kering. Jangan memuatkan ketuhar yang berlebihan, kerana instrumen tidak akan disterilkan dengan betul. Mulakan kitaran setelah meletakkan beg. Proses pensterilan tidak akan bermula sehingga ruang berada pada suhu yang betul. Ikuti arahan pengeluar untuk memuatkan menyelesaikan kitaran, keluarkan instrumen. Periksa pita penunjuk untuk memastikan item telah disterilkan. Keluarkan dan simpan di tempat yang kering, bersih dan selamat untuk melindungi mereka dari habuk dan kotoran. Iklan Kaedah 6 dari 6 Gunakan kaedah lain Gunakan microwave. Gelombang mikro juga digunakan untuk pensterilan. Sinaran tanpa pengion merosakkan mikroorganisma di permukaan instrumen. Proses stim gelombang mikro berlaku di instrumen dan panas membunuh organisma. Ini boleh digunakan dengan cepat dan boleh dipercayai. Anda juga boleh menggunakan kaedah ini di rumah untuk bekalan seperti botol bayi. Gunakan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida dalam bentuk plasma atau wap dapat digunakan untuk pensterilan. Plasma diubah menjadi gas hidrogen peroksida dengan bantuan medan elektrik atau magnet yang kuat. Fasa pensterilan hidrogen peroksida terdiri daripada dua bahagian, fasa penyebaran dan fasa plasma. Dalam fasa penyebaran, letakkan objek yang tidak disterilkan di ruang vakum di mana 6 mg / L hidrogen peroksida akan diperkenalkan dan diuapkan. Hidrogen peroksida akan tersebar di ruang selama 50 fasa plasma, frekuensi radio 400 watt akan diterapkan ke ruang, yang akan mengubah hidrogen peroksida menjadi plasma yang terdiri dari radikal hidroperoksil dan hidroksil. Ini akan membantu mensterilkan produk. Keseluruhan proses akan memakan masa sekitar satu jam. Disterilkan dengan gas ozon. Gas ozon adalah gas yang dihasilkan dari oksigen dan digunakan untuk mensterilkan alat perubatan. Kaedah pensterilan ozon baru-baru ini dan memerlukan penggunaan suhu rendah. Dengan bantuan penukar, oksigen dari sumber hospital akan ditukar menjadi ozon. Untuk disterilkan, kepekatan gas ozon 6 hingga 12% akan dipam ke dalam ruang dengan instrumen. Masa kitaran adalah kira-kira jam dengan suhu 29 hingga 34 ° C 85 hingga 94 ° F. Pertimbangkan penggunaan larutan kimia. Penyelesaian kimia boleh digunakan untuk mensterilkan instrumen. Untuk melakukan ini, mereka harus direndam dalam penyelesaian untuk jangka masa yang diperlukan. Ejen kimia adalah asid perasetik, formaldehid, dan glutaraldehid. Semasa menggunakan bahan kimia ini, ingatlah untuk berada di tempat yang berventilasi baik dengan sarung tangan, pelindung mata, dan gaun atau celemek agar tetap harus direndam dalam asid perasetik selama 12 minit pada suhu antara 50 dan 55 ° C 122 dan 131 ° F. Anda hanya boleh menggunakan penyelesaiannya memerlukan rendaman 10 jam setelah menambahkan bahan kimia pengaktif yang disertakan dengan bekas. Gunakan gas formaldehid. Gas formaldehid digunakan untuk produk yang tidak bertolak ansur dengan suhu tinggi tanpa cacat atau mengalami kerosakan lain. Dalam proses ini, aspirasi awal membuang udara dari ruang. Instrumen diletakkan di ruang dan kemudian wap dihantar. Udara kemudian akan dikeluarkan dari ruang ketika ia memanas. Gas formaldehid bercampur dengan wap dan tersebar di dalam ruang. Ini perlahan-lahan dilepaskan dari ruang dan diganti dengan wap dan udara. Keadaan harus sesuai untuk proses ini, dengan kelembapan 75% hingga 100% dan suhu antara 60 hingga 80 ° C 140 dan 176 ° F.Gas formaldehid bukan yang paling dipercayai, tetapi disyorkan jika EtO tidak tersedia. Ini adalah teknik lama dari tahun secara amnya tidak digalakkan untuk pensterilan, kerana gas, bau, dan proses yang rumit, berbanding dengan proses yang ada. Iklan Amaran Semak arahan pengeluar untuk prosedur yang betul untuk mensterilkan setiap item. Pengilang instrumen dapat memberikan maklumat khusus mengenai suhu dan masa pensterilan yang instrumen yang diperbuat daripada logam yang berbeza seperti keluli tahan karat dan keluli karbon keluli karbon harus diletakkan di dalam beg atau tuala yang boleh ditutup secara automatik, dan tidak secara langsung pada dulang keluli tahan karat. Mencampurkannya akan menyebabkan mereka berkarat.
SterilisasiSecara Fisik, terdiri dari: Metode Pemanasan basah Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 1210C selama 15 menit (Hadioetomo, 1985).
Dalamdunia ilmiah Desikator adalah alat yang biasa digunakan untuk menyimpan bahan/sampel yang harus bebas dari air.Desikator juga bisa digunakan untuk mendinginkan atau mengeringkan bahan untuk melakukan uji kadar air.Desikator mempunyai dua jenis,yaitu Desikator biasa dan Desikator vacuum.
UltrasonicCleaner adalah alat yang digunakan untuk membersihkan atau mensterilkan peralatan medis sehingga terbebas dari virus dan bakteri yang menempel. Ultrasonic cleaner termasuk dalam alat pembersih yang canggih dan otomatis. Pada artikel kali ini penulis akan membahas beberapa point penting seperti Pengertian Ultrasonic Cleaner, Fungsi Ultrasonic Cleaner, Prinsip Kerja Ultrasonic Cleaner
Pekerjapabrik yang menggunakan etilen oksida untuk memproduksi cairan pelarut, antibeku, tekstil, detergen, busa poliuretan, dan perekat. Pekerja pertanian yang menggunakannya untuk mengendalikan serangga di tempat sampah. Pekerja di rumah sakit yang menggunakan etilen oksida untuk mensterilkan beberapa peralatan medis. Baca Artikel Selengkapnya . 190 427 121 436 99 159 359 477

bahan kimia untuk mensterilkan peralatan medis sebelum digunakan adalah